Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Pesut Penuh Sampah Terdampar di Pantai Bangka Selatan, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 20/05/2023, 15:50 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video seekor pesut terdampar dipenuhi dengan sampah viral di media sosial, Instagram.

Salah satu pengunggahnya adalah akun ini, Kamis (18/5/2023).

Pesut itu dilaporkan terdampar di daerah Toboali, Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung.

Pengunggah utama @ikhwan_padhil yang merupakan warga di sekitar lokasi mengaku menemukan ikan tersebut pada Sabtu (6/5/2023).

"Kronologinya ikan tersebut ditemukan terdampar sudah dalam keadaan mati, sebelum saya sudah banyak orang yang tahu adanya pesut mati di lokasi tersebut," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/5/2023).

Dia mengaku tidak mengetahui penyebab kematian pesut terdampar itu.

Namun, saat ditemukan, pesut itu dipenuhi oleh sampah plastik.

Hingga Sabtu (20/5/2023), video viral itu sudah dikomentari 460 warganet dan disukai 22.145 akun.

Baca juga: Ramai soal Pesut Mahakam di Twitter, Apa Bedanya dengan Lumba-lumba?


Kondisi pesut terdampar saat ditemukan

Terpisah, Kepala Resort Konservasi Eksitu Wilayah XVII Bangka, Fadli Jundana mengonfirmasi temuan pesut terdampar dipenuhi sampah di daerah Toboali itu.

Penemuan tersebut mulanya diketahui oleh warga sekitar yang kemudian melapor.

Tim selanjutnya melakukan pemeriksaan ke lokasi kejadian.

"Pada saat ditemukan, bangkai pesut dalam kondisi bengkak dan kulit sudah mulai terkelupas, sirip bagian kanan dan ekor sudah tidak ada, kemungkinan pesut tersebut sudah mati beberapa hari sebelum ditemukan," kata Fadli dilansir dari Kompas.com, Jumat (19/5/2023).

Tim selanjutnya melakukan pemeriksaan untuk mengidentifikasi penyebab kematian satwa endemik Sungai Mahakam itu.

"Identifikasi penyebab kematian melalui nekropsi dengan memeriksa fisik luar dan organ dalam,"

Baca juga: Ramai soal Penampakan Pesut di Teluk Balikpapan, Hewan Air Apakah Itu?

Penyebab kematian pesut terdampar

Seekor pesut yang mati di Pantai Tanjungpakis, Desa Tanjungpakis, Kecamatan Pakisjaya, Karawang, Jawa Barat, Selasa (31/1/2023). Dari keterangan warga, pesut itu tidak terdampar, melainkan didorong ke tepi laut oleh induknya.KOMPAS.COM/FARIDA Seekor pesut yang mati di Pantai Tanjungpakis, Desa Tanjungpakis, Kecamatan Pakisjaya, Karawang, Jawa Barat, Selasa (31/1/2023). Dari keterangan warga, pesut itu tidak terdampar, melainkan didorong ke tepi laut oleh induknya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Tren
Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Tren
Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Tren
5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

Tren
Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Tren
Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Tren
Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Tren
Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Tren
Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Tren
Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com