“Ketika ditanya siapa yang melakukannya (pengeroyokan), korban hanya bilang ‘oleh inisial AZ’, namun itu tidak berlanjut karena suara korban sudah tidak ada,” kata MY dikutip dari Kompas.com (21/5/2023).
“Sedangkan setelah dicek di sekolahnya, ada empat orang dengan nama yang disebutkan,” lanjutnya.
Pihak keluarga korban pun meminta pertanggungjawaban dari pihak skekolah atas kasus pengeroyokan yang menimpa MHD.
“Harapan dari kami sebagai keluarga, minta dituntaskan siapa pelaku yang sebenarnya, dan minta pertanggungjawaban dari keluarganya (pelaku) dan tanggung jawab sekolah,” pungkasnya.
Dilansir dari Kompas.com (21/5/2023), Polres Sukabumi Kota berniat untuk mengotopsi korban agar mengungkapkan secara utuh kasus pengeroyokan tersebut.
Selain itu, kepolisian juga akan melakukan kepada pihak sekolah sebagai saksi, serta keluarga korban, dan terduga pelaku pengeroyokan.
Kasatreskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Yanto Sudiarto mengatakan, polisi akan meminta rekam medis korban saat berada di RS Hermina.
“Kita sudah kirimkan surat ke rumah sakit, terkait dengan hasil visum korban,” tutur Yanto.
Selain kepada pihak rumah sakit. Polisi juga sudah menjalin komunikasi dengan pihak keluarga korban terkait rencana autopsi.
"Kita lihat ke depannya, kita telah melakukan imbauan kepada keluarganya untuk dilakukan autopsi," tutur Yanto.
"Namun orang tuanya masih menolak dan telah dibuatkan pernyataan," sambungnya.
Yanto pun memastikan, polisi akan terus mengusut kasus yang menewaskan bocah kelas 2 SD itu sampai menemukan titik terang.
“Kami akan melakukan terus pemeriksaa, sehingga ada titik terang,” tutupnya.
Baca juga: Viral, Video Siswa di Kebumen Dipukuli Usai Pulang Sekolah, Polisi: Pemicunya Cinta Monyet
(Sumber: Kompas.com/Budiyanto I Editor: Pythag Kurniati, Muhammad Syahrial, Maya Citra Rosa)