Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Keluhkan Strategi Penjualan ala Upselling, Apa Itu?

Kompas.com - 21/05/2023, 17:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Unggahan yang menyebut adanya teknik upselling yang dilakukan beberapa gerai atau restoran ternama, viral di media sosial.

Unggahan itu diunggah oleh akun Twitter ini pada Sabtu (20/5/2023).

Yg kocak itu barista sbux nawarin upsellin dgn ngasih pilihan “susunya mau pake oat, soy, atau almond?” yg mana itu ada biaya tambahan dari klo pake dairy biasa.

Masalahnya pilihan ini tuh kan bkn additional, tp substitusi. Dan seakan menghilangkan opsi default dairy,” tulis sang pengunggah.

Hingga Minggu (21/5/2023), unggahan itu sudah dilihat lebih dari 589.400 kali dan mendapat 3.540 suka.

Banyak warganet pun ramai berkomentar dalam unggahan tersebut. Kebanyakan dari mereka juga mempunyai pengalaman terkena praktek upselling yang sama.

Belom lama gw ke gocek jg ni pas beli dolce latte. 'Kopinya mau nyoba yg baru ga ka?' gw iya iya bae pas nerima struk lah nambah biaya,” ketik salah satu warganet.

Lantas, apa itu teknik upselling? Dan bagaimana aturannya?

Baca juga: Fenomena Panic Buying Air Mineral di Malaysia, Apa Penyebabnya?


Penjelasan pakar

Dosen Departemen Manajemen Universitas Gadjah Mada (UGM) Eddy Junarsin menjelaskan, upselling adalah menjual produk tambahan atau yang lebih tinggi atau premium daripada produk yang ingin dibeli konsumen.

“Manfaat bagi penjual jelas mendapatkan tambahan penjualan,” ucap Eddy kepada Kompas.com, Minggu (21/5/2023).

Ia juga mengungkapkan, manfaat untuk konsumen, terkadang terdapat upselling yang memang berguna melebihi yang diinginkan konsumen sebelumnya.

“Ada juga yang tidak berguna atau hanya menambah pengeluaran,” tuturnya.

Strategi upselling

Eddy pun menuturkan berbagai strategi atau teknik upselling, antara lain:

  • Higher-tier upgrade

Pelanggan ditawarkan dan diberikan kesempatan untuk upgrade pilihan produk dengan biaya yang lebih tinggi.

  • Product bundling

Pelanggan ditawarkan barang/jasa yang memiliki nilai tambah dibandingkan dengan produk yang ingin dibeli sebelumnya.

  • Discounted offering

Pelanggan diberikan harga diskon untuk produk dan/atau layanan lain yang dijual oleh perusahaan sebagai hadiah dari loyalitas.

  • Loyalty program

Ini mirip dengan discounted offering, namun motifnya cenderung lebih transparan karena pelanggan harus membeli lebih banyak.

  • Product customization (customer specific)

Perusahaan dapat menyesuaikan produk dan/atau layanan yang dijual berdasarkan kebutuhan khusus dan feedback dari pelanggan.

Baca juga: Sejarah Starbucks, dari Jualan Kopi Kini Miliki Ribuan Franchise

Cara menolak upselling yang baik

Dihubungi terpisah, dosen Manajemen Pemasaran dari Universitas Indonesia (UI) Rifelly Dewi Astuti mengatakan, konsumen berhak untuk menolak upselling dari penjual apabila memang tidak sesuai dengan kebutuhannya.

“Karena sifatnya pilihan. Upselling bisa berupa layanan, produk, ataupun fitur tambahan,” kata Felly kepada Kompas.com, Minggu (21/5/2023).

Ia melanjutkan, sebagai konsumen lebih baik untuk mengetahui terlebih dahulu produk yang hendak dibeli.

“Ataupun silahkan bertanya yang baik kepada penjual, misal berapa biayanya jika menambah (produk) ini dan sebagainya,” terangnya.

Jika tidak sesuai dengan kebutuhan atau budget, maka konsumen berhak untuk menolaknya.

“Beli hanya yang sesuai saja untuk kita (sebagai pembeli),” tandasnya.

Baca juga: Jualan Online Makanan dan Minuman Butuh Trik Khusus, Ini 5 Tipsnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com