Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Cokelat Panas yang Lahir di Peradaban Aztec dan Maya

Kompas.com - 21/05/2023, 14:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menikmati secangkir cokelat panas atau hot chocolate memberi sensasi tersendiri terutama saat cuaca dingin.

Cokelat terbuat dari biji kakao yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk meningkatkan kesehatan organ jantung dan mengurangi stres.

Saat ini, cokelat panas umum dikonsumsi di berbagai belahan dunia. Minuman ini diracik dengan beragam resep, disertai tambahan pemanis seperti gula atau krim.

Namun zaman dahulu, cokelat panas hanya dapat dikonsumsi oleh orang-orang tertentu dalam kesempatan tertentu.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Kita Makan Cokelat Setiap Hari?


Bercita rasa relatif pedas, dinikmati orang tertentu

Ribuan tahun lalu, seperti dikutip laman Mexico News Daily, cokelat pertama kali terdeteksi dalam budaya Olmek, Maya, dan Aztec yang kini berada di Meksiko dan Amerika Tengah.

Pembuatan cokelat pertama ini diawali dengan budidaya pohon kakao yang menghasilkan biji.

Dari biji tersebut, peradaban saat itu menciptakan sebuah minuman beraroma sedap dengan rasa cenderung pedas yang menjadi cikal bakal minuman cokelat panas.

Versi kuno cokelat panas itu terbuat dari biji kakao bubuk dengan campuran rempah-rempah seperti cabai, serta tepung jagung dan air.

Bahan-bahan minuman cokelat kemudian dituang bolak-balik di antara dua wadah hingga teksturnya menjadi kental dan berbusa.

Cokelat panas pada masa lalu juga tidak benar-benar bersuhu panas seperti yang kerap disajikan saat ini.

Meski tidak panas alias bersuhu ruang, minuman dari biji kakao itu masihlah menjadi minuman spesial dengan rasa nikmat.

Menurut laman Institute of Culinary Education, biji kakao kala itu amat berharga dan merupakan tanaman pokok bagi penduduk.

Kendati demikian, sebagian besar sejarawan mengatakan bahwa kakao hanya dapat dinikmati sedikit orang dan tak umum dikonsumsi.

Bahkan, kalangan tertentu itupun, juga hanya akan mengonsumsinya di waktu-waktu khusus seperti keperluan pengobatan dan upacara.

Baca juga: Logam Berat Ditemukan di Sejumlah Merek Cokelat Hitam, Termasuk Hersheys

Conquistador datang, resep cokelat panas berubah

Seiring berkembangnya zaman, saat Spanyol "menaklukan" tempat kelahiran cokelat pada 1500-an, minuman ini mulai mengalami perubahan.

Halaman:

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Mukesh Ambani Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Asia | Kalori yang Terbakar Usai Jalan Kaki 30 Menit

[POPULER TREN] Mukesh Ambani Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Asia | Kalori yang Terbakar Usai Jalan Kaki 30 Menit

Tren
Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Tren
Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Tren
Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com