Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Ini 19 Aplikasi Berbahaya di Play Store yang Tak Boleh Diinstal

Kompas.com - 21/05/2023, 10:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belasan aplikasi mengandung perangkat lunak berbahaya atau malware menyusup di antara beragam aplikasi di Google Play Store.

Berdasarkan laporan terbaru perusahaan perangkat lunak anti-malware, Malwarefox (16/3/2023), setidaknya ada 19 aplikasi yang dirancang untuk mencuri informasi pribadi pengguna.

Sejumlah aplikasi untuk perangkat Android tersebut telah disusupi program perangkat lunak berbahaya, seperti Trojans, Adware, Spyware, Keyloggers, dan lainnya.

Diberitakan The Daily Mail (29/4/2023), Android kerap menjadi sasaran serangan lantaran merupakan sistem operasi open source.

Artinya, perangkat Android dapat menjalankan aplikasi dari pihak ketiga mana pun, berbeda dengan perangkat iOS.

Lantas, mana saja aplikasi berbahaya di Play Store?

Baca juga: 35 Aplikasi Berbahaya di Google Play Store, Sudah Diunduh Lebih dari 2 Juta Kali


Aplikasi berbahaya di Play Store

Merujuk laman Malwarefox, penjahat dunia maya mengunduh aplikasi biasa dari Play Store dan menambahkan kode berbahaya ke dalamnya.

Kemudian, mereka mengirimkan versi modifikasi aplikasi ke Play Store dengan nama baru.

Penjahat dunia maya umumnya masih mencantumkan deskripsi fungsi aplikasi, sehingga korban tidak menyadari bahaya yang mengintai apabila mengunduh dan menginstalnya.

Berikut aplikasi berbahaya di Play Store yang wajib segera dihapus:

1. Harly Trojan, terdapat di aplikasi:

  • Fare Gamehub and Box
  • Hope Camera-Picture Record
  • Same Launcher and Live Wallpaper
  • Amazing Wallpaper
  • Cool Emoji Editor and Sticker

2. Joker Spyware, terdapat di aplikasi:

  • Simple Note Scanner
  • Universal PDF Scanner
  • Private Messenger
  • Premium SMS
  • Blood Pressure Checker
  • Cool Keyboard
  • Paint Art
  • Color Message.

3. Malware lain, terdapat di aplikasi:

  • Vlog Star Video Editor
  • Creative 3D Launcher
  • Wow Beauty Camera-Picture
  • Gif Emoji Keyboard
  • Instant Heart Rate Anytime
  • Delicate Messenger.

Baca juga: 8 Fitur Tersembunyi di Android 13, Sudah Coba?

Jenis malware terbaru

Berikut jenis malware terbaru yang menyusup di Google Play Store:

1. Joker

Joker adalah spyware yang mengumpulkan daftar kontak, pesan SMS, dan detail tentang perangkat.

Joker juga memiliki kemampuan untuk mendaftarkan perangkat ke layanan premium tanpa persetujuan pemilik.

2. Harly Trojan

Harly memperoleh data tentang perangkat pengguna, terutama data tentang jaringan seluler dengan cara yang tidak benar.

3. Fake Dolphin

Fake Dolphin adalah program jahat yang menawarkan browser Dolphin sebagai alternatif untuk peramban atau mesin pencarian.

Kendati demikian, Dolphin adalah peramban palsu yang berisi Trojan. Peramban ini secara otomatis akan mendaftarkan pengguna ke layanannya tanpa izin.

Adapun umumnya, pengguna terpaksa mengunduh peramban Dolphin melalui pengalihan yang tidak disengaja.

4. GinMaster

GinMaster atau dikenal sebagai GingerMaster, pertama kali terdeteksi pada 2011. Setelah memasuki perangkat, GinMaster akan menginstal root shell, sehingga tidak terdeteksi.

Penggunaan malware ini biasanya untuk mencuri informasi sensitif, mengontrol perangkat dari jarak jauh, memata-matai, dan masih banyak lagi.

5. ExoBot

ExoBot adalah salah satu malware Android perbankan paling berbahaya.

ExoBot akan meletakkan ikon aplikasi perbankan yang tampak sah, sehingga pengguna mengkliknya dan memasukkan data kredensial mereka.

Baca juga: LockBit Klaim Sebar Data Nasabah BSI, Pakar Siber Imbau Masyarakat Lakukan Ini

6. APV

Android Police Virus (APV) adalah sejenis ransomware, yakni dapat memblokir seluruh sistem dan mengenkripsi semua file dan aplikasi dalam perangkat.

7. FakeInst

FakeInst adalah salah satu malware Android yang paling banyak tersebar. Tampak tak berbahaya, tetapi setelah diinstal, malware ini secara otomatis mengirimkan pesan teks dengan tarif premium.

8. Malware BlackRock

BlackRock adalah malware tipe Trojan yang dianggap mencuri informasi perbankan dari aplikasi seperti Gmail, Uber, Amazon, Netflix, dan lainnya.

9. OpFake

OpFake merupakan keluarga virus yang menyerang peramban Opera Browser.

Penyerang di belakang OpFake secara diam-diam memantau aktivitas pengguna dan mengirimkan SMS dengan tarif premium melalui perangkat korban.

Adapun perangkat lunak berbahaya ini tersebar dengan berbagai cara, seperti melalui pop-up yang menarik, pembaruan Opera palsu, dan banyak lagi.

10. Basebridge

Basebridge adalah malware jenis spyware yang menyusup ke perangkat Android. Perangkat lunak ini terkenal untuk memata-matai pengguna, mencuri data sensitif, dan mengirimkannya ke peretas.

Baca juga: Hacker Ransomware LockBit Klaim Curi 15 Juta Data BSI, Pakar: Diperkirakan sejak Libur Lebaran

Hindari unduh aplikasi tak penting

Guna mencegah perangkat terserang malware, pengguna Android diimbau untuk tidak mengunduh aplikasi yang tak terlalu dibutuhkan.

Selain itu, pastikan pula untuk memeriksa ulasan Google Play Store sebelum mengunduh suatu aplikasi.

Apabila menemukan aplikasi dengan banyak unduhan tetapi sedikit atau tanpa ulasan, sebisa mungkin hindari untuk mengunduhnya.

Berhati-hati juga terhadap aplikasi yang meminta izin khusus, terutama jika tak ada hubungannya dengan fungsi aplikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Masalah Tiga Tubuh

Masalah Tiga Tubuh

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Tren
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Tren
Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Tren
Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Tren
Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Tren
Membedah Kekuatan Guinea U23, Lawan Indonesia di Perebutan Tiket Terakhir ke Olimpiade Paris

Membedah Kekuatan Guinea U23, Lawan Indonesia di Perebutan Tiket Terakhir ke Olimpiade Paris

Tren
Pria 28 Tahun Ditangkap karena Merampok Rp 60 Juta Menggunakan Gunting

Pria 28 Tahun Ditangkap karena Merampok Rp 60 Juta Menggunakan Gunting

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com