Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Kulit Tangan Kering dan Mengelupas, Apa Penyebabnya? Ini kata Dokter

Kompas.com - 20/05/2023, 20:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan foto yang menunjukkan kondisi kulit tangan kering dan mengelupas sebagian viral di media sosial.

Unggahan itu dibuat oleh akun Twitter ini pada Jumat (19/5/2023).

"MAAF KALO JIJIK?? insecure dan stress banget punya tangan begini :( udah berbagai macam obat & dokter dipake tetep aja kaya gini ga berubah," tulis pengunggah.

Unggahan tersebut menarik perhatian banyak warganet. Beberapa mengatakan pernah mengalami kondisi serupa.

"Kyknya alergi sabun, aku dl pernah sampai sidik jari ga terdeteksi," kata akun ini.

"Aku ada hampir 2 taun ga sembuh. Kulitnya ngelupas terus. Belum ngerasa urgent bawa ke dokter karena kecil sekelingking doang. Tapi klo dipikir2, ini dari agustus 2021," ungkap akun ini.

Hingga Sabtu (20/5/2023) sore, unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 2 juta kali dan mendapatkan lebih dari 2.100 komentar dari warganet.

Baca juga: Ramai soal Bercak di Kulit Jadi Tanda Penyakit Sifilis, Apa Bedanya dengan Penyakit Kulit Biasa?

Penjelasan dokter

Dokter spesialis kulit dan kelamin dari RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto, Ismiralda Oke Putranti mengatakan, kondisi kulit tangan dalam unggahan tersebut bisa menandakan berbagai kemungkinan penyakit kulit.

"Gambaran kulit seperti itu banyak kemungkinan penyakitnya. Bisa karena infeksi jamur, infeksi bakteri, peradangan karena stres, penyakit autoimun, bahkan bisa keganasan," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (20/5/2023).

Selain itu, penyakit kulit pada unggahan foto tersebut juga bisa disebabkan karena reaksi alergi dari berbagai produk, seperti sabun, deterjen, dan bahan kimia lainnya.

"Jadi harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk mengetahui apa penyebabnya," ujar Ismiralda.

Ia mengatakan, apabila penyakit kulit tersebut disebabkan karena infeksi jamur, maka biasanya faktor risiko yang sering terjadi adalah terkait dengan pekerjaan, seperti petani, pekerja kebun, dan orang yang hobi bercocok tanam tanpa menggunakan sarung tangan.

Baca juga: 5 Cara Mengobati Penyakit Kulit akibat Kamitetep

Gejala infeksi jamur di kulit

Pada infeksi jamur, gejala umumnya dapat berupa gatal, terutama bila berkeringat atau saat kulit basah/lembab, dan lesi kulit semakin meluas dengan gambaran tepi lesinya tampak lebih kemerahan atau aktif.

Ismiralda menyampaikan, infeksi bakteri dengan gambaran seperti itu biasanya terjadi pada kasus tuberkulosis kutis, terutama pada tipe verukosus.

"Faktor risiko tuberkulosis kutis meliputi higiene dan sanitasi yang kurang baik serta lingkungan padat penduduk," ungkapnya.

Selain itu, lanjut Ismiralda, biasanya pasien juga disertai riwayat batuk lama, keringat di malam hari, dan berat badan yang sulit naik.

Sementara itu, pada peradangan karena stres baik psikologis atau fisik akan membuat area-area tertentu yang mudah dijangkau oleh tengan terasa gatal dan memicu garukan yang kronik dan berulang.

Sehingga hal itu dapat berakibat kulit menjadi menebal dan teksturnya kasar.

"Untuk infeksi bisa menular melalui kontak langsung dan tidak langsung dengan kulit. Namun, untuk non infeksi tidak menular," ujar Ismiralda.

Baca juga: 11 Jenis Penyakit Kulit dan Penyebabnya, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com