Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Mobil "Detasemen 235" Disebut Terima Pungli di Tol Cipularang, Ini Penjelasan Area JMTO Bandung

Kompas.com - 20/05/2023, 14:45 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video yang menyebut aksi pungutan liar atau pungli terjadi di Jalan Tol Cipularang viral di media sosial.

Video itu salah satunya diunggah akun Instagram @majeliskopi08 pada Jumat (19/5/2023).

"Terduga Pungli (seperti ditulis pengunggah video) dengan Mobil menggunakan Rotator dan Tertulis di kaca Belakang Detasemen 235," tulis pengunggah.

Dalam video, tampak mobil minibus bertuliskan "Detasemen 235" di bagian kaca belakang berhenti di bahu jalan.

Terlihat seorang pria berkemeja batik merah menghampiri mobil tersebut dan diduga memberikan sejumlah uang ke penumpang di bagian kiri mobil minibus.

Baca juga: Viral, Video Polisi Antar Pemudik yang Tertinggal dengan Naik Motor Menyusuri Tol, Ini Kronologinya

Baca juga: Terlalu Lama di Rest Area Sebabkan Kartu Uang Elektronik Tak Bisa Tapping di Gerbang Tol, Ini Kata Jasa Marga

Lantas, bagaimana penjelasan pihak berwenang?

Penjelasan Area JMTO Bandung

Pihak Area Jasa Marga Tollroad Operator (JMTO) Bandung mengatakan, petugas yang menggunakan mobil "Detasemen 235" dalam video viral adalah Andri Kuswandi dan Ibrahim.

Keduanya merupakan petugas Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) di Jalan Tol Cipularang.

Andri dan Ibrahim diketahui merupakan karyawan PT Yaspic Indah Perkasa sebagai mitra kerja PT JMTO area Purbaleunyi selaku penyedia jasa tenaga keamanan dan ketertiban.

"Terkait pemberian uang kepada petugas kamtib Jalan Tol Cipularang, hal tersebut benar adanya dan sudah diklarifikasi oleh yang bersangkutan," ujar Area JMTO Bandung.

Adapun kejadiannya di Jalan Tol Cipularang Kilometer (Km) 104 B pada Kamis (18/5/2023) sekitar pukul 16.00 WIB.

Baca juga: Viral, Video Polisi Kejar Pemotor di Tol Depok-Antasari, Ini Kronologinya

Kronologi kejadian

Saat itu, terdapat Bus Primajasa yang sedang menaikkan dan menurunkan penumpang di Km 104 B.

"Namun, dengan sengaja awak bus menghampiri petugas kamtib yang sedang protap PAM naik turun penumpang kemudian memberikan uang sejumlah Rp 20.000 kepada petugas kamtib," jelas Area JMTO Bandung.

Menurut Area JMTO Bandung, Andri Kuswandi dan Ibrahim telah mengakui menerima uang dari awak Bus Primajasa.

"Namun, atas keterangan yang bersangkutan tidak meminta sama sekali," lanjut Area JMTO Bandung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com