Prosentase kemungkinan kenaikan suhu menembus 1,5 derajat celsius adalah mendekati nol pada 2015, naik menjadi 48 persen pada 2022, dan sekarang naik menjadi 66 persen hanya dalam waktu setahun.
Para peneliti mengatakan, sebagian besar pemanasan ini akan didistribusikan secara tidak merata.
Misalnya pada Kutub Utara, kenaikan suhu akan berfluktuasi tiga kali lebih banyak daripada bagian dunia lainnya.
Hal ini akan mempercepat pencairan yang bisa berdampak parah pada sistem cuaca seperti aliran jet dan arus Atlantik Utara yang merupakan sistem penting pengaturan suhu di belahan Bumi utara.
Curah hujan diperkirakan juga akan menurun di seluruh Amerika Tengah, Australia, Indonesia, dan Amazon.
Sementara itu, deforestasi, perubahan iklim, dan pembakaran telah menyebabkan hutan hujan raksasa kehilangan sebagian ketahanannya sejak 2000-an dan bisa mencapai titik kritis di mana semuanya berubah jadi sabana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.