Ia menuturkan, sikap yang ditunjukkan bosnya berbeda jauh saat baru pertama kala merekrutnya.
Sebab, Husen mengaku bosnya sangat baik ketika merekrut dirinya, sehingga ia rela meninggalkan pekerjaan lamanya di warung.
Akan tetapi, sikap itu berubah dan menjadi kasar seiring berjalannya waktu.
Sebelum mengecor mayat bosnya, Husen lebih dulu memenggal kepala dan tubuh korban.
Pembunuhan terhadap korban Irwan Hutagalung disebut sudah direncanakan oleh Husen sejak empat hari sebelum kejadian, yakni pada Senin (1/5/2023).
Eksekusi tersebut baru dilakukan pada Kamis (4/5/2023) malam. Husen menikam bosnya yang sedang tidur dengan linggis sepanjang satu meter hingga tak sadarkan diri.
Namun, ia tidak langsung memutilasi tubuh korban. Husen bahkan sempat pergi ke angkringan dan menceritakan aksinya itu dalam keadaan mabuk.
Proses mutilasi korban ini baru dilakukan pada Jumat (5/5/2023) dan memasukkannya ke dalam karung, kemudian menyeretnya ke samping toko.
Ia juga sempat mengambil uang sebesar Rp 7 juta milik korban dan menggunakan motor bosnya.
Selanjutnya, Husen mengajak penjaga angkringan bernama Imam untuk memesan wanita melalui aplikasi menggunakan uang hasil curiannya.
Husen kemudian kembali ke toko untuk mengecor bosnya di lorong samping toko pada Sabtu (6/5/2023).
Setelah menghilangkan barang bukti, ia berpamitan dengan rekan kerjanya bernama Yuli untuk pulang ke Banjarnegara.
(Sumber: Kompas.com/Titis Anis Fauziyah | Editor: Khairina, Ardi Priyatno Utomo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.