Kun Bokator Raih Medali Pertama Indonesia di SEA Games 2023, Apa Itu?

KOMPAS.com - Kontingen Indonesia meraih medali pertamanya di ajang SEA Games 2023 Kamboja melalui atlet kun bokator putra Alfadhila Ramadhan pada Kamis (4/5/2023).

Dalam pertandingan final yang dilangsungkan di Chroy Changvar Convention Center, Phnom Penh, pada Kamis (4/5/2023), Alfadhila Ramadhan sukses menempati peringkat kedua dan berhak meraih medali perak.

Alfadhila mendapat total nilai 7,6658 dari juri. Ia berada di bawah atlet tuan rumah, Pichmorakoth Punleu yang menempati peringkat teratas dengan total nilai 7,9992.

Sementara peringkat ketiga ditempati oleh atlet Myanmar, Hlaing Chit Oo, yang mengumpulkan nilai 7,3326.

Dengan hasil tersebut, Kamboja berhak meraih medali emas, Indonesia perak, dan Myanmar perunggu.

Alfadhila Ramadhan pun menjadi penyumbang medali pertama bagi Indonesia pada ajang SEA Games 2023 Kamboja.

"Bersyukur bisa dapat perak meski memang targetnya adalah emas. Semoga pada ajang-ajang selanjutnya saya bisa meraih medali emas," kata Alfadhila dilansir dari Kompas.com (4/5/2023)

Lantas, apa itu cabor kun bokator yang menyumbang medali pertama untuk kontingen Indonesia?

Baca juga: SEA Games 2023: Indonesia Raih 6 Medali dari Cabor Asing Kun Bokator

Mengenal olahraga kun bokator

Dikutip dari Manila Times, olahraga kun bokator diyakini sudah ada lebih dari 1.000 tahun yang lalu sejak zaman kekaisaran Khmer dan tersebar di sebagian besar negara Asia Tenggara.

Kun bokator adalah seni bela diri tradisional Kamboja paling klasik yang dalam gerakannya akan menggabungkan gaya anggun, pukulan siku, serangan tulang kering, kuncian, dan bergulat.

Selain itu, olahraga tersebut juga melibatkan berbagai teknik pertarungan, termasuk pukulan, tendangan, kuncian, lemparan, dan pertarungan tanpa senjata.

Secara harfiah, bokator berarti "menghajar singa". Seni bela diri khas Kamboja tersebut menyebar dan diwariskan dari mulut ke mulut.

Baca juga: Bukan Cuma Piala Dunia U-20, Ini Jejak Israel di Kompetisi Olahraga yang

Digelar di Indonesia