Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasan Makan Bisa Pengaruhi Kualitas Tidur, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 29/04/2023, 17:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kualitas tidur yang buruk tidak hanya disebabkan oleh kebiasaan begadang di malam hari, tapi juga kebiasaan makan.

Ahli diet dari MyFitnessPal Stephanie Nelson mengatakan, tidur sebagai salah satu proses biologis dipengaruhi oleh asupan nutrisi dalam tubuh.

Oleh sebab itu, seseorang perlu menjaga kebiasaan makan terutama pada malam hari supaya kualitas tidur bisa semakin baik. 

Buruknya kualitas tidur dapat meningkatkan risiko terkena penyakit yang mengganggu fungsi tubuh bahkan bisa memicu kematian. 

Baca juga: 7 Cara Membuat Kamar Tidur Lebih Tenang dan Nyaman

Hubungan kualitas tidur dan kebiasaan makan

Dilansir dari CNET, Nelson menjelaskan bahwa hubungan antara kualitas tidur dan kebiasaan makan sangat kompleks.

Misalnya, jika orang tidak menjaga kebiasaan makan sehingga gula darahnya melonjak maka kualitas tidurnya akan terpengaruh.

"Menariknya, ada hubungan dua arah. Ada penelitian yang menunjukkan bahwa kurang tidur menyebabkan keseimbangan hormon yang memengaruhi rasa lapar. Orang yang kurang tidur cenderung makan lebih banyak," jelas Nelson.

Di sisi lain, ia juga menerangkan bahwa nutrisi bisa memengaruhi neurotransmiter (pembawa pesan tubuh) supaya lebih rileks dan membuat otak dapat beristirahat.

Baca juga: 5 Tanaman Hias Ini Bisa Bantu Tidur Nyenyak, Apa Saja?

Dampak kurang tidur

Perlu diingat, mengonsumsi makanan yang tepat bermanfaat untuk mencegah risiko stroke, diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Manfaat lain dari menjaga kebiasaan makan adalah meningkatkan kualitas tidur sebagai salah satu faktor yang meningkatkan kesehatan tubuh dan pikiran.

Ketika tidur, otak akan melewati 4 tahap tidur, yakni 3 tahap non rapid eye movement (NREM) dan 1 tahap REM.

Tahap NREM adalah waktu tenang ketika otak bekerja untuk mempertahankan ingatan dan pengetahuan.

Pada tahap NREM, otak juga memperbaiki, menyegarkan, dan memulihkan tubuh usai beraktivitas selama seharian.

Sementara itu, tahap REM adalah tahap tidur aktif saat tubuh bekerja untuk memperbaiki sel dan jaringan otot.

Pada saat yang bersamaan tubuh juga meningkatkan pertumbuhan tulang dan otot serta membantu memperkuat sistem kekebalan.

Teruntuk orang yang kerap bangun atau sulit tidur di malam hari maka mereka akan mencegah tubuh melakukan proses tersebut.

Kualitas tidur yang buruk berisiko menyebabkan penyakit jantung, stroke, berat badan bertambah, hipertensi, ingatan buruk, dan sistem kekebalan melemah.

Baca juga: 5 Tips Desain Kamar Tidur Anak yang Nyaman dan Mendukung Kreativitas

 

Cara meningkatkan kualitas tidur di malam hari

Karena kualitas tidur dan kebiasaan makan berkaitan maka orang perlu mengontrol keduanya supaya seimbang.

Dalam hal ini, cobalah untuk menjaga kebiasaan makan supaya tidur lebih nyenyak dan tidak terbangun di malam hari.

Berikut kebiasaan makanan yang sebaiknya dilakukan agar kualitas tidur meningkat.

1. Makan malam seimbang

Nelson menyarankan supaya makan malam diisi dengan protein, karbohidrat, tinggi serat, dan sayuran.

Makanan yang bisa dikonsumsi seperti daging ayam bagian dada maupun kacang-kacangan dan biji-bijian.

Nasi merah, kubis, dan bawah juga bisa disertakan sebagai menu makan ketika malam hari.

Baca juga: Benarkah Tengkurap adalah Posisi Tidur Terbaik?

2. Makanan yang meningkatkan serotonin

Terdapat makanan yang bisa dikonsumsi untuk meningkatkan serotonin supaya tidur lebih nyenyak.

Dilansir dari Very Well Health, serotonin adalah neurotransmitter monoamine alami yang membawa sinyal antara sel-sel saraf di seluruh tubuh .

Serotonin memiliki fungsi penting dalam berbagai fungsi otak dan tubuh, termasuk mengatur suasana hati, kognisi, ingatan, dan tidur.

Dalam hal ini, Nelson mengingatkan supaya orang mengonsumsi makanan hewani, gandum, kacang-kacangan, dan biji-bijan agar serotonin meningkat.

"Juga perlu memiliki sumber karbohidrat, yang memungkinkan triptofan digunakan untuk serotonin daripada proses lainnya," jelasnya.

"Nutrisi lain seperti vitamin B6 yang ada dalam ubi jalar di antara makanan lain, juga dibutuhkan untuk produksi serotonin dalam jumlah yang tepat," tambah Nelson.

3. Makan 3 jam sebelum tidur

Selain menentukan komposisi makanan, Nelson meminta supaya orang memberi jarak antara makan malam terakhir dengan tidur selama 3 jam.

"Kebanyakan ahli merekomendasikan untuk makan tiga jam sebelum tidur untuk hasil tidur terbaik," saran Nelson.

Di sisi lain, ia juga menyarankan supaya orang tidak mengonsumsi kafein, minuman dan makanan manis, atau alkohol sebelum tidur.

Makanan dan minuman tersebut dapat menyebabkan gangguan pada kadar gula darah dan dehidrasi sehingga tidur terganggu.

Baca juga: Selama Arus Balik Lebaran, Jangan Tidur dengan Keadaan AC Mobil Nyala

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Beredar Cara Cek Kebocoran Arus dengan Kode Meteran Listrik, Ini Penjelasan PLN

Beredar Cara Cek Kebocoran Arus dengan Kode Meteran Listrik, Ini Penjelasan PLN

Tren
Flu Burung Mematikan Dapat Menular ke Kucing, Apa yang Harus Dilakukan Pemilik Hewan?

Flu Burung Mematikan Dapat Menular ke Kucing, Apa yang Harus Dilakukan Pemilik Hewan?

Tren
Gugat Meta, Eks Karyawan Tuding Induk Perusahaan Facebook Itu Sensor Konten Pro Palestina

Gugat Meta, Eks Karyawan Tuding Induk Perusahaan Facebook Itu Sensor Konten Pro Palestina

Tren
Berapa Banyak Uang yang Bisa Membuat Orang Bahagia? Ini Kata Studi

Berapa Banyak Uang yang Bisa Membuat Orang Bahagia? Ini Kata Studi

Tren
5 Sarapan Sehat untuk Menurunkan Kolesterol secara Alami, Apa Saja?

5 Sarapan Sehat untuk Menurunkan Kolesterol secara Alami, Apa Saja?

Tren
5 Manfaat Minum Air Putih Sebelum Kopi di Pagi Hari, Apa Saja?

5 Manfaat Minum Air Putih Sebelum Kopi di Pagi Hari, Apa Saja?

Tren
5 Pilihan Ikan Rendah Merkuri, Kurangi Potensi Efek Buruk bagi Tubuh

5 Pilihan Ikan Rendah Merkuri, Kurangi Potensi Efek Buruk bagi Tubuh

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Kamboja | Cerita Para Peserta Tapera

[POPULER TREN] Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Kamboja | Cerita Para Peserta Tapera

Tren
Apakah Jalan Kaki 5.000 Langkah Per Hari Cukup? Ini Penjelasan Ahli

Apakah Jalan Kaki 5.000 Langkah Per Hari Cukup? Ini Penjelasan Ahli

Tren
Tafsir Lain Tentang 'Saya Bukan Otak'

Tafsir Lain Tentang "Saya Bukan Otak"

Tren
Sempat Dikira Sampah, Pria di Norwegia Temukan Pedang Viking Berusia 1.000 Tahun

Sempat Dikira Sampah, Pria di Norwegia Temukan Pedang Viking Berusia 1.000 Tahun

Tren
Apakah Dinasti Politik Termasuk 'Human Rights'? Ini Kata Pusham UII

Apakah Dinasti Politik Termasuk "Human Rights"? Ini Kata Pusham UII

Tren
Sosok Arie Putra dan Budi Adiputro, Host Total Politik yang Tuai Sorotan

Sosok Arie Putra dan Budi Adiputro, Host Total Politik yang Tuai Sorotan

Tren
Pemerintah Gelar Sidang Isbat 7 Juni, Adakah Potensi Idul Adha 2024 Beda?

Pemerintah Gelar Sidang Isbat 7 Juni, Adakah Potensi Idul Adha 2024 Beda?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com