KOMPAS.com - Ada sejumlah alasan yang diucapkan orang ketika mereka memilih tidak sarapan sebelum memulai aktivitas.
Di antaranya merasa tidak lapar ketika pagi hari, tidak terbiasa sarapan, khawatir perut terasa begah, atau tidak memiliki cukup waktu.
Padahal, sarapan memiliki banyak manfaat salah satunya memberi energi supaya tubuh bertenaga ketika menjalankan aktivitas selama seharian.
Kementerian Kesehatan juga menjelaskan, sarapan mampu menyegarkan otak, menjaga konsentrasi, sekaligus mengendalikan gula darah.
Lantas, apa yang terjadi pada tubuh jika orang tidak sarapan selama sebulan?
Baca juga: Alasan Sarapan Bubur Bikin Perut Cepat Lapar
Perlu diketahui, sarapan penting kesehatan karena tubuh "berpuasa" selama beberapa jam ketika orang tertidur di malam hari.
Melewatkan sarapan dapat memberikan efek berantai bagi kesehatan yang tentunya mengganggu fungsi tubuh.
Kepala Ahli Diet dan Ahli Gizi RS Rosewalk, India Samiksha Kalra membeberkan dampak pada tubuh jika orang tidak sarapan selama sebulan. Dilansir dari The Health Site, berikut penjelasannya.
Metabolisme adalah proses kimia dalam tubuh ketika makanan dan minuman yang sudah dikonsumsi diubah menjadi energi.
Dengan begitu, tubuh mempunyai kekuatan yang cukup untuk bergerak sekaligus menjaga kesehatan sel dan jaringan.
Namun, manfaat tersebut sulit dirasakan apabila orang tidak sarapan selama sebulan.
Memutuskan tidak sarapan dalam jangka waktu yang lama menyebabkan tingkat metabolisme tubuh melambat.
Pada akhirnya, orang yang tidak sarapan akan merasakan penambahan berat badan atau sulit menurunkan berat badannya.
Baca juga: Viral, Twit Sebut Sahur Singkatan Sarapan Khusus Ramadhan, Benarkah?
Hal lain yang terjadi pada tubuh ketika orang tidak sarapan selama sebulan adalah kadar gula darah menjadi turun.
Turunnya gula darah sebaiknya tidak disepelekan karena hal ini menyebabkan gangguan pada kemampuan untuk berpikir jernih.
Hal tersebut terjadi karena otak membutuhkan glukosa atau gula darah untuk bekerja secara efisien.
Ketika muncul gangguan berpikir maka tubuh akan meningkatkan produksi hormon kortisol sehingga orang yang tidak sarapan menjadi stres dan lapar.
Adapun, hormon kortisol yang disebut juga hormon stres memiliki fungsi untuk memengaruhi respons tubuh saat mengalami stres.
Baca juga: Resep Ikan Kerapu Goreng Bumbu Pedas, Cocok untuk Sarapan
Tubuh yang tidak menerima asupan makanan atau minuman ketika sarapan maupun tidak makan dalam waktu yang lama akan berusaha bertahan.
Kondisi itulah yang mendorong sel dan tubuh membutuhkan makanan sehingga orang cenderung makan dalam porsi besar.
Dilansir dari laman UGM, ahli gizi Mirza Hapsari Sakti Titis Penggalih mengatakan bahwa orang tidak perlu khawatir bahwa sarapan menyebabkan berat badan naik.
Sebab, lemak yang masuk ke tubuh melalui sarapan akan digunakan untuk beraktivitas.
Ia menambahkan, tingkat lapar orang yang tidak sarapan akan meningkat pada siang maupun sore hari.
Baca juga: Apa Syarat Sarapan Bergizi untuk Anak? Begini Penjelasan Dokter