Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Penyebab Kesemutan? Ini Penjelasan Dokter

Kompas.com - 24/04/2023, 18:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Setiap orang pernah mengalami kesemutan atau dalam istilah kedokteran disebut dengan parestesia.

Kondisi itu biasanya terjadi sementara dan akan hilang dengan sendirinya.

Disebut dengan kesemutan, lantaran terasa ada banyak semut di suatu area tubuh, umumnya di kaki dan tangan.

Lantas, apa penyebab kesemutan?

Baca juga: Kesemutan Bisa Jadi Tanda Berbagai Penyakit, Apa Saja?

Penjelasan dokter

Dokter spesialis penyakit dalam Andi Khomeini Takdir Haruni menjelaskan, kesemutan umumnya terjadi karena sirkulasi darah tidak lancar.

Kesemutan biasanya karena sirkulasi darah tidak lancar,” kata Andi kepada Kompas.com, Senin (24/4/2023).

Sirkulasi darah yang tidak lancar tersebut menyebabkan asupan oksigen ke tubuh tidak terpenuhi dengan baik.

Baca juga: 11 Gejala Diabetes Tipe 2 pada Anak, Salah Satunya Kesemutan

Andi mengatakan, sirkulasi darah yang tidak lancar biasanya dikarenakan seseorang duduk terlalu lama, membuat area tubuh tertentu terlipat.

“Juga bisa terjadi karena diabetes, pengentalan darah, atau kelainan pada darah lainnya,” tuturnya.

Ia menjelaskan, diabetes menjadi penyebab kesemutan karena menyebabkan kerusakan saraf.

“(Kerusakan saraf itu) disebut dengan neuropatik diabetik,” jelasnya.

Bagian tubuh yang terkena kesemutan akan terasa mati rasa, lemah, dan terasa panas atau dingin sekali.

Dua kategori penyebab

Dokter umum sekaligus direktur dari RS PKU Muhammadiyah Prambanan Dien Kalbu Ady mengungkapkan, penyebab terjadinya kesemutan dibagi menjadi dua kategori.

“Kesemutan sementara dan yang bersifat berkepanjangan atau kronis,” ucap Dien kepada Kompas.com, Senin (24/4/2023).

Berikut masing-masing penyebabnya:

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

KA Blambangan Ekspres dan Banyubiru Kini Gunakan Kereta Ekonomi New Generation, Cek Tarifnya

KA Blambangan Ekspres dan Banyubiru Kini Gunakan Kereta Ekonomi New Generation, Cek Tarifnya

Tren
Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Tren
Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Tren
Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Tren
Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Tren
Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Tren
Ramai soal Video WNA Sebut IKN 'Ibukota Koruptor Nepotisme', Jubir OIKN: Bukan di Wilayah IKN

Ramai soal Video WNA Sebut IKN "Ibukota Koruptor Nepotisme", Jubir OIKN: Bukan di Wilayah IKN

Tren
Pos Indonesia Investasi Robot untuk Efisiensi Gaji, Ekonom: Perlu Analisis Lagi

Pos Indonesia Investasi Robot untuk Efisiensi Gaji, Ekonom: Perlu Analisis Lagi

Tren
Jawaban Anies soal Isu Duet dengan Kaesang, Mengaku Ingin Fokus ke Koalisi

Jawaban Anies soal Isu Duet dengan Kaesang, Mengaku Ingin Fokus ke Koalisi

Tren
Denmark Tarik Peredaran Mi Samyang karena Terlalu Pedas, Bagaimana dengan Indonesia?

Denmark Tarik Peredaran Mi Samyang karena Terlalu Pedas, Bagaimana dengan Indonesia?

Tren
Lolos SNBT 2024, Apakah Boleh Tidak Diambil? Ini Penjelasannya

Lolos SNBT 2024, Apakah Boleh Tidak Diambil? Ini Penjelasannya

Tren
Daftar PTN yang Menerima KIP Kuliah Jalur Mandiri, Biaya Studi Bisa Gratis

Daftar PTN yang Menerima KIP Kuliah Jalur Mandiri, Biaya Studi Bisa Gratis

Tren
KAI Kembali Operasikan KA Mutiara Timur, sampai Kapan?

KAI Kembali Operasikan KA Mutiara Timur, sampai Kapan?

Tren
Ramai soal La Nina Penyebab Hujan Turun Saat Musim Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Ramai soal La Nina Penyebab Hujan Turun Saat Musim Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Tren
Pulang Rawat Inap atas Permintaan Sendiri Tak Dijamin BPJS Kesehatan

Pulang Rawat Inap atas Permintaan Sendiri Tak Dijamin BPJS Kesehatan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com