Spesies lain dalam genus Aedes juga dapat berperan sebagai vektor, tetapi kontribusinya sekunder terhadap Aedes aegypti.
Setelah menghisap orang yang terinfeksi demam berdarah, virus akan bereplikasi di usus tengah nyamuk sebelum menyebar ke jaringan sekunder, termasuk kelenjar ludah.
Waktu yang diperlukan dari menelan virus hingga transmisi aktual ke inang baru disebut periode inkubasi ekstrinsik (EIP).
EIP memakan waktu sekitar 8–12 hari saat suhu sekitar antara 25–28 derajat celcius.
Variasi dalam masa inkubasi ekstrinsik tidak hanya dipengaruhi oleh suhu sekitar, tetapi juga beberapa faktor seperti besarnya fluktuasi suhu harian, genotipe virus, dan konsentrasi virus awal juga dapat mengubah waktu yang dibutuhkan nyamuk untuk menularkan virus.
Setelah menular, nyamuk dapat menularkan virus selama sisa hidupnya.
Baca juga: 11 Ciri-ciri Orang Sedang Hamil, Apa Saja?
Sebagian besar kasus demam berdarah dapat diobati di rumah dengan obat pereda nyeri. Mencegah gigitan nyamuk adalah cara terbaik untuk menghindari demam berdarah.
Tidak ada pengobatan khusus untuk DBD. Namun, fokusnya adalah pada pengobatan gejala nyeri.
Asetaminofen (parasetamol) sering digunakan untuk mengontrol rasa sakit.
Obat anti-inflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen dan aspirin sebaiknya dihindari karena dapat meningkatkan risiko perdarahan.
Ada vaksin yang disebut Dengvaxia untuk orang yang pernah menderita demam berdarah setidaknya sekali dan tinggal daerah rawan demam berdarah.
Bagi penderita demam berdarah yang parah, rawat inap sering kali diperlukan.
Baca juga: INFOGRAFIK: Cara Pencegahan dan Mengobati Demam Berdarah Dengue (DBD)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.