Hal itu terjadi karena bahan kimia dan tar dalam rokok dapat meningkatkan risiko seseorang terkena aterosklerosis atau penumpukan plak di pembuluh darah yang akan menyumbat aliran darah.
Selain itu, merokok juga meningkatkan risiko terkena penyakit arteri perifer yang terjadi ketika arteri ke lengan dan kaki mulai menyempit dan membatasi aliran darah.
Penyakit arteri perifer akan memicu terjadinya pembekuan darah, nyeri dada, stroke, hingga serangan jantung.
Merokok juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular karena dapat meningkatkan tekanan darah, melemahkan dinding pembuluh darah, hingga meningkatkan pembekuan darah.
Baca juga: Mengapa Sebaiknya Anda Tidak Merokok Sebelum Tidur?
Merokok akan menyebabkan masalah pada mata atau beberapa penyakit seperti glaukoma, retinopati diabetik, degenerasi makula, bahkan memicu katarak.
Glaukoma adalah gangguan kesehatan yang terjadi karena saraf mata yang rusak.
Retinopati diabetik adalah komplikasi diabetes yang menyerang retina mata.
Sedangkan degenerasi makula adalah kondisi di mana kemampuan penglihatan mata semakin menghilang.
Adapun katarak adalah kondisi ketika lensa mata menjadi keruh dan berwarna abu.
Baca juga: 10 Bahaya Rokok bagi Kesehatan Kulit, dari Penuaan Dini hingga Kanker
Sistem saraf pusat diketahui terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang yang mengontrol seluruh akfitivtas fisik dan mental.
Nikotin yang terkandung dalam rokok akan menyebabkan peningkatan tekanan darah detak jantung yang akan menyebabkan organ tubuh lambat laun akan melemah, termasuk sistem saraf pusat.
Oleh karena itu, merokok merupakan faktor risiko dari penyakit alzheimer dan sklreosis ganda.
Zat kimia dan tar dalam rokok dapat menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh yang berperan untuk melawan serangan penyakit dari luar.
Selain itu, merokok juga membuat seseorang menjadi lebih berisiko terkena beberapa penyakit autoimun.
Baca juga: Benarkah Merokok Bisa Sebabkan Stroke?
Dikutip dari ClevelandClinic, berikut cara untuk berhenti merokok:
Baca juga: 7 Pemicu Asam Lambung, Makanan, Obat, hingga Rokok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.