KOMPAS.com - Rokok diketahui bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti jantung, paru-paru, stroke, hingga impotensi.
Namun selain itu, merokok juga memiliki dampak buruk bagi kesehatan kulit. Seperti penuaan dini, bercak, serta bintik di kulit dan keriput.
Berikut ini beberapa efek buruk merokok bagi kesehatan kulit.
Dikutip dari ForefrontDermatology, sejumlah ahli menilai rokok dapat mempercepat penuaan, sehingga mereka yang sering merokok rata-rata terlihat 1,4 tahun lebih tua dibanding mereka yang bukan perokok.
Hal ini karena rokok menghambat suplai darah yang berperan membuat jaringan kulit terlihat kenyal dan sehat. Selain itu rokok juga dapat memecah kolagen yang penting untuk elastisitas kulit.
Dikutip dari MedicalNewsToday, asap tembakau bisa menginduksi metalloproteinase MMP-1, suatu enzim yang dapat memecah kolagen sehingga kemudian elastisitas kulit menjadi berkurang.
Penurunan elastisitas ini bisa menghasilkan keriput, dan kulit yang tampak tak lagi kencang, yang bisa jadi tanda adanya penuaan dini.
Dikutip dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), rokok bisa membuat warna kulit lebih gelap atau kekuningan pada ujung jari dan kuku.
Secara keseluruhan tampilan kulit seseorang menjadi lebih kusam dibanding sebelum merokok.
Dampak buruk rokok bagi kulit adalah menghambat suplai darah, nutrisi dan oksigen ke kulit. Hal itu membuat sintesis kolagen berkurang.
Kondisi tersbeut membuat proses penyembuhan luka jadi lebih lambat.
Seseorang yang sering merokok bibirnya akan tampak menghitam. Hal itu karena paparan zat kimia berbahaya dan panas pada rokok dapat merusak sel-sel kulit pada bibir sehingga menyebabkan bibir menghitam.
Efek buruk rokok lainnya adalah bisa membuat sejumlah bercak hitam di wajah.
Kandungan racun dan zat kimia pada rokok akan menguras antioksidan di dalam tubuh dan tubuh akan memproduksi lebih banyak radikal bebas yang merusak sel-sel kulit.
Akhirnya, bercak-bercak hitam di wajah lebih cepat timbul.
Seperti peringatan bahaya rokok, perokok bisa berpotensi mengalami kanker, salah satunya kanker kulit.
Menurut studi, merokok berpotensi erat dikaitkan dengan kanker kulit Squamous Cell Carcinoma (SCC) pada bibir dan jaringan mukosa mulut, Carcinoma pada serviks, dan Melanoma.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.