Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resesi Seks Jepang: Kisah 2 Murid Terakhir yang Sekolahnya Ditutup

Kompas.com - 06/04/2023, 15:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Resesi seks dampak dari krisis populasi di Jepang kian mengkhawatirkan. Jepang mengalami angka kelahiran terendah dalam sejarah. 

Imbasnya, sejumlah sekolah mengalami kekurangan murid dan banyak yang harus ditutup karena ketiadaan siswa. 

Liputan investigasi Reuters, menampilkan cerita dua murid terakhir dari sebuah SMP di daerah Fukushima, Jepang yang harus ditutup karena tidak adanya murid. 

Eita Sato dan Aoi Hoshi, dua murid terakhir SMP Yumoto

Eita Sato dan Aoi Hoshi berjalan menuju upacara kelulusan SMP mereka, 9 Maret 2023 lalu. Langkah kaki mereka bergema di aula yang pernah ramai dan ribut dengan siswa.

Keduanya adalah satu-satunya lulusan SMP Yumoto, SMP di bagian pegunungan Jepang utara - dan yang terakhir.

Sekolah berusia 76 tahun itu akan menutup pintunya untuk selamanya ketika tahun ajaran berakhir pada awal Maret 2023.

“Kami mendengar desas-desus tentang penutupan sekolah di tahun kedua kami, tetapi saya tidak membayangkan itu akan benar-benar terjadi. Saya terkejut, ”kata Eita dikutip dari Reuters.

Aoi, yang bercita-cita menjadi guru taman kanak-kanak di kampung halamannya, akan bersekolah di sekolah yang berbeda dari Eita mulai bulan April.

“Saya tidak tahu apakah akan ada anak di desa saat saya menjadi guru. Tapi jika ada, aku ingin kembali,” kata Aoi.

Baca juga: Indonesia Berpotensi Alami Resesi Seks, Ini Dampaknya Menurut Sosiolog

Rekor penurunan angka kelahiran dan penutupan sekolah

Angka kelahiran di Jepang anjlok di bawah 800.000 pada tahun 2022. Jumlah tersebut dinilai menjadi rekor terendah sejauh ini.

Fenomena menurunnya angka kelahiran yang lebih cepat dari perkiraan memberikan pukulan telak bagi sekolah umum yang lebih kecil yang seringkali menjadi jantung kota dan desa pedesaan.

Sekitar 450 sekolah tutup setiap tahun, menurut data pemerintah.

Antara tahun 2002 dan 2020, hampir 9.000 sekolah ditutup sehingga sulit bagi daerah terpencil untuk memikat penduduk baru dan lebih muda.

“Saya khawatir orang tidak akan menganggap daerah ini sebagai tempat pindah untuk memulai sebuah keluarga jika tidak ada sekolah menengah pertama,” kata ibu Eita, Masumi, juga lulusan Yumoto.

Ten-ei, sebuah desa berpenduduk kurang dari 5.000 dengan hanya sekitar 10 persen di bawah usia 18 tahun.

Pada tahun 1950 desa itu memiliki lebih dari 10.000 penduduk, didukung oleh pertanian dan manufaktur.

Tetapi ketidaknyamanan dan lokasi yang dinilai terpencil mendorong penduduk untuk pergi.

Depopulasi bertambah cepat setelah bencana 11 Maret 2011 di pembangkit nuklir Fukushima Dai-ichi yang berjarak kurang dari 100 km dengan Ten-ei menderita beberapa kontaminasi radioaktif yang telah dibersihkan.

SMP Yumoto, sebuah bangunan dua lantai yang terletak di pusat distrik, memiliki sekitar 50 lulusan per tahun selama masa kejayaannya di tahun 1960-an.

Jumlah lulusan sekolah tersebut terus merosot. Eita dan Aoi menjadi dua anak yang melanjutkan di Yumoto dalam tiga tahun terakhir.

“Masyarakat sangat kecewa karena tidak ada lagi sumber budaya,” kata kepala sekolah Mikio Watanabe tentang keputusan penutupan sekolah.

Para ahli memperingatkan bahwa penutupan sekolah di pedesaan akan memperlebar kesenjangan nasional dan membuat daerah terpencil berada di bawah tekanan yang lebih besar.

“Penutupan sekolah berarti kotamadya pada akhirnya akan menjadi tidak berkelanjutan,” kata Touko Shirakawa, dosen sosiologi di Universitas Wanita Sagami.

Tingkat kelahiran yang terus menurun

Tingkat kelahiran di Jepang merosot lebih cepat dari yang diperkirakan. Hal itu membuat penutupan sekolah meningkat.

Termasuk di daerah pedesaan seperti Ten-ei, daerah ski pegunungan di prefektur Fukushima, bagian utara Jepang.

Krisis kelahiran yang terjadi Jepang juga dialami sejumlah negara Asia lainnya seperti China dan Korea Selatan. Kondisi ekonomi dan biaya membesarkan dan merawat anak dinilai jadi salah satu pemicunya.

Terkait kondisi tersebut, Perdana Menteri Je-ang Fumio Kishida menjanjikan sejumlah upaya untuk meningkatkan angka kelahiran.

Termasuk menggandakan anggaran untuk kebijakan terkait anak, dan biaya pendidikan. Namun hal itu dinilai belum berdampak secara signifikan.

Baca juga: Jepang dan Korsel Alami Resesi Seks, Apa Penyebabnya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

BrandzView
Pelari Makassar Meninggal Diduga 'Cardiac Arrest', Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Pelari Makassar Meninggal Diduga "Cardiac Arrest", Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Tren
Respons MUI, Muhammadiyah, dan NU soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Respons MUI, Muhammadiyah, dan NU soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Tren
Cara Mengurus Pembuatan Sertifikat Tanah, Syarat dan Biayanya

Cara Mengurus Pembuatan Sertifikat Tanah, Syarat dan Biayanya

Tren
Mengenal Teori Relativitas Albert Einstein, di Mana Ruang dan Waktu Tidaklah Mutlak

Mengenal Teori Relativitas Albert Einstein, di Mana Ruang dan Waktu Tidaklah Mutlak

Tren
Ahli Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Lukisan Mona Lisa Dibuat, Ini Kotanya

Ahli Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Lukisan Mona Lisa Dibuat, Ini Kotanya

Tren
Gaji Ke-13 PNS Cair Mulai Hari Ini, Cek Penerima dan Komponennya!

Gaji Ke-13 PNS Cair Mulai Hari Ini, Cek Penerima dan Komponennya!

Tren
Rujak dan Asinan Indonesia Masuk Daftar Salad Buah Terbaik Dunia 2024

Rujak dan Asinan Indonesia Masuk Daftar Salad Buah Terbaik Dunia 2024

Tren
Tak Hanya Menggunakan Suara, Kucing Juga Berkomunikasi dengan Bantuan Bakteri

Tak Hanya Menggunakan Suara, Kucing Juga Berkomunikasi dengan Bantuan Bakteri

Tren
Sosok dan Kejahatan Chaowalit Thongduang, Buron Nomor Satu Thailand yang Ditangkap di Bali

Sosok dan Kejahatan Chaowalit Thongduang, Buron Nomor Satu Thailand yang Ditangkap di Bali

Tren
Cara Mendapatkan Kartu BPJS Ketenagakerjaan Digital melalui Jamsostek Mobile

Cara Mendapatkan Kartu BPJS Ketenagakerjaan Digital melalui Jamsostek Mobile

Tren
9 Rekomendasi Makanan yang Membantu Menunjang Fungsi Otak, Apa Saja?

9 Rekomendasi Makanan yang Membantu Menunjang Fungsi Otak, Apa Saja?

Tren
Meski Kaya Kolagen, Ini Jenis Kulit Ikan yang Tak Boleh Dimakan

Meski Kaya Kolagen, Ini Jenis Kulit Ikan yang Tak Boleh Dimakan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com