Artinya, kandungan karbohidrat di dalamnya cepat memengaruhi kadar gula darah. Jika dikonsumsi berlebihan, kurma berpeluang meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan obesitas.
Baca juga: Mengapa Kurma Sangat Populer Selama Ramadhan?
Dikutip dari Style Craze, berikut efek samping lainnya dari terlalu banyak makan kurma.
Kurma yang mengandung pengawet sulfit dapat menyebabkan masalah perut. Sulfit merupakan senyawa kimia yang diberikan untuk mengawetkan dan menghilangkan bakteri dari buah tersebut.
Orang yang sensitif terhadap sulfit akan mengalami reaksi seperti sakit perut, gas, kembung, dan diare.
Buah kering seperti kurma juga bisa menyebabkan ruam atau bintik kemerahan pada kulit. Kondisi ini terjadi karena sulfit. Ruam juga bisa disebabkan oleh jamur yang ada di buah-buahan kering.
Kurma dapat menyebabkan alergi. Sementara alergi dapat memicu asma.
Terlebih lagi, mayoritas penderita asma memiliki alergi terhadap zat yang terbawa udara, seperti jamur. Nah, buah kering seperti kurma rentan ditempeli jamur.
Kurma juga tinggi akan kalori dan kepadatan energi. Keduanya dapat berkontribusi pada penambahan berat badan. Jika dibiarkan, maka dapat berpotensi mengidap obesitas.
Baca juga: 8 Jenis Kurma Lezat dari Berbagai Negara
Hiperkalemia adalah kondisi yang terjadi saat kadar kalium menjadi terlalu tinggi dalam darah.
Kurma kaya akan potasium sehingga mengonsumsinya terlalu banyak dapat menyebabkan kondisi ini.
Tingkat kalium darah yang ideal berkisar antara 3,6 hingga 5,2 milimol per liter. Tingkat kalium darah yang lebih tinggi dari 7 milimol per liter bisa berbahaya dan memerlukan penanganan medis segera.
Seperti buah-buahan lainnya, kurma juga sering dilapisi lilin untuk menyempurnakan penampilan agar terlihat segar dalam waktu yang lebih lama.
Kilauan di permukaan kurma biasanya berasal dari lilin minyak atau semprotan kimia. Keduanya dapat menyebabkan masalah pencernaan yang parah dalam jangka panjang.
Kurma terlalu tebal dan sulit dikunyah oleh anak kecil.
Karena ususnya sedang berkembang, kurma mungkin tidak sempurna dicerna. Jika dikonsumsi, kurma dapat menyebabkan komplikasi seperti menyumbat tenggorokan dan mencekiknya.
Rasa manis kurma muncul berkat kandungan fruktosa. Orang yang sulit mencerna fruktosa atau mengidap intoleransi fruktosa sehingga gula tidak terserap dengan baik oleh pencernaan dapat mengalami sakit perut dan bergas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.