Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahapan dan 5 Jenis Hipertensi yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 03/04/2023, 07:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.comHipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita.

Hipertensi kerap disebut dengan silent killer, karena penyakit ini tidak menunjukkan gejala utamanya. 

Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun menyebut penyakit ini merupakan penyebab utama kematian dini di seluruh dunia.

Lantas, apa saja tahapan dan jenis hipertensi?

Baca juga: Waspadai Silent Killer Hipertensi, Simak Gejala, Penyebab, hingga Pengobatannya

Tahapan tekanan darah

Perlu diketahui, terdapat dua angka dalam mengukur tekanan darah, yakni angka atas atau sistolik dan angka bawah atau diastolik.

Sistolik adalah tekanan yang diberikan selama detak jantung, sedangkan diastolik adalah tekanan saat jantung beristirahat di antara detak jantung.

Dilansir dari MayoClinic, setidaknya terdapat tahapan atau kategori umum dari tekanan darah yang perlu diketahui sebagai berikut:

  1. Tekanan darah normal: tekanan darah 120/80 mmHg atau lebih rendah, bila dijabarkan angka sistolik pada 120 mmHg dan angka diastolik pada 80 mmHg.
  2. Tekanan darah meninggi: angka sistolik berkisar 120 hingga 129 mmHg dan angka diastolik di bawah 80 mmHg.
  3. Hipertensi stadium 1: angka sistolik antara 120 hingga 139 mmHg dan angka diastolik di antara 80 dan 89 mmHg.
  4. Hipertensi stadium 2: angka sistolik berada di 140 mmHg atau lebih dan angka diastolik berada di 90 mmHg atau lebih.

Baca juga: 9 Faktor Risiko Hipertensi yang Perlu Diwaspadai

Ilustrasi tekanan darah tinggi PEXELS/THIRDMAN Ilustrasi tekanan darah tinggi

5 jenis hipertensi

Dikutip dari berbagai sumber, berikut lima jenis hipertensi yang perlu diwaspadai:

  1. Hipertensi primer.
  2. Hipertensi sekunder.
  3. Hipertensi resisten.
  4. Hipertensi ganas.
  5. Hipertensi sistolik terisolasi.

Berikut penjelasan dari masing-masing jenis hipertensi:

1. Hipertensi primer

Dilansir dari HealthLine, hipertensi primer disebut juga dengan hipertensi esensial.

Jenis ini didiagnosis setelah dokter memeriksa tekanan darah pada seseorang setelah menjalani pemeriksaan selama tiga kali secara berturut-turut dalam tiga hari dengan tekanan darah yang sama.

Para ahli belum mengetahui penyebab pasti, namun diperkirakan hipertensi ini disebabkan oleh pola makan tidak baik, gaya hidup tidak sehat, usia, dan faktor genetika.

2. Hipertensi sekunder

Hipertensi jenis ini terjadi ketika ada penyebab yang dapat diindetifikasi dengan beberapa kelainan atau masalah kesehatan penderita

Penyebab paling umum dari hipertensi sekunder adalah kelainan pada arteri yang memasok darah ke ginjal.

Selain itu, penyebab lainnya seperti sleep apnea, penyakit kelenjar adernal, kelainan hormone, penyakit tiroid, serta efek samping dari obat tertentu seperti pil KB, antidepresan, atau alat bantu diet.

Baca juga: 8 Komplikasi Hipertensi yang Harus Diwaspadai

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Tren
Penjelasan Lengkap Kuasa Hukum AW soal Kasus Suami BCL Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 M

Penjelasan Lengkap Kuasa Hukum AW soal Kasus Suami BCL Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 M

Tren
Perjalanan Kasus Harun Masiku, 4 Tahun Buron, KPK Panggil Sekjen PDI-P

Perjalanan Kasus Harun Masiku, 4 Tahun Buron, KPK Panggil Sekjen PDI-P

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com