KOMPAS.com - Penggunaan istilah Hari-H atau D-Day kerap dijumpai untuk menggambarkan waktu pelaksanaan sebuah acara atau peringatan.
Misalnya hitung mundur suatu perayaan, seperti H-1 Hari Raya yang artinya sehari sebelum Hari Raya.
Bisa juga digunakan untuk menghitung maju setelah acara berlangsung, seperti H+2 Hari Raya yang dimaksudkan sebagai dua hari setelah Hari Raya.
Sementara itu, apabila tiba di hari pelaksanaan, maka masyarakat akan menyebutnya dengan "Hari-H".
Lantas, seperti apa asal-usul penyebutan istilah Hari-H atau D-Day?
Baca juga: P18, P19, dan P21 Artinya Apa? Ini Kode-kode dalam Berkas Perkara
Penggunaan istilah Hari-H atau D-Day tidak lepas dari dunia militer selama Perang Dunia II, kurun waktu 1939-1945.
Dikutip dari laman History, istilah ini bermula pada 6 Juni 1944, saat pasukan Sekutu melangsungkan serangan besar-besaran di pantai Normandia, Perancis.
Pada hari itu, Pertempuran Normandia lebih dikenal dengan nama "D-Day".
Kala itu, sekitar 156.000 pasukan Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Kanada mendarat di lima pantai sepanjang 50 mil.
Invasi tersebut merupakan salah satu serangan militer amfibi terbesar dalam sejarah dan membutuhkan perencanaan yang ekstensif.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.