Dari pengertian yang disampaikan, Ganjar menerangkan bahwa sa??r secara etimologis berarti waktu dini hari sebelum subuh.
Waktu tersebut kemudian identik dengan makanan atau minuman yang disantap pada waktu dini hari sebelum fajar sadik.
Dilansir dari laman muhammadiyah.or.id, fajar sadik adalah berhamburannya cahaya Matahari oleh partikel-partikel di udara.
Berhamburannya cahaya tersebut melingkupi Bumi sehingga tampak terang seperti benang putih dari hitam atau peralihan dari gelap malam (hitam) menjadi cahaya (putih).
"Oleh karena itu, ada istilah 'makan di waktu sahur' atau 'makan sahur'," tutur Ganjar.
Baca juga: Promo Makanan Sambut Bulan Ramadhan 2023, Cocok untuk Buka Puasa
Di sisi lain, Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Cholil Nafis, mengatakan bahwa sahur itu hukumnya sunah.
Umat Islam yang menjalankan sahur sebelum berpuasa selama seharian akan mendapat pahala.
"Sahur itu hukumnya sunah. Artinya sunah itu kalau dilakukan dapat pahala kalau ditinggal enggak apa-apa," jelas Cholis kepada Kompas.com, Kamis (23/3/2023).
Baca juga: Alasan Pemerintah Larang ASN Gelar Kegiatan Buka Puasa Bersama
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa hal yang harus dilakukan sebelum sahur adalah mempersiapkan kehalalan makanan yang dimakan.
Cholil menambahkan, salah satu hal yang tidak boleh dilupakan ketika sahur adalah makanan sebaiknya empat sehat lima sempurna.
"Andaikan tidak sahur juga tidak apa-apa. (Makan makanan) yang menguatkan saaat berpuasa," saran Cholis.
Ia juga mengatakan bahwa esensi dari sahur adalah memerpsiapkan diri untuk tidak makan selama seharian.
"Kalau tata krama lainnya ya makan jangan terlalu kenyang, jangan berlebihan begitu," pungkas Cholis.
Baca juga: Link Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2023 Lengkap Seluruh Daerah Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.