Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Thrifting yang Disebut Jokowi Bisa Merusak Industri Tekstil di Indonesia?

Kompas.com - 18/03/2023, 08:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, bisnis impor pakaian bekas atau thrifting sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.

Oleh karena itu, ia meminta agar bisnis impor pakaian bekas tersebut ditelusuri dan ditindak.

"Sudah saya perintahkan untuk mencari betul. Dan sehari, dua hari sudah banyak yang ketemu. Itu mengganggu industri tekstil di dalam negeri," ujarnya menanggapi soal impor pakaian bekas di Istora GBK, Jakarta, Rabu (15/3/2023).

"Yang namanya impor pakaian bekas. Mengganggu. Sangat mengganggu industri dalam negeri kita," katanya lagi menegaskan.

Baca juga: Mengenal Fenomena Thrift, Upaya Penghematan dengan Beli Pakaian Bekas


Lantas, apa itu thrifting yang disebut bisa merusak industri tekstil di Indonesia?

Penjelasan apa itu thrifting

Secara harfiah, istilah thrift atau thrifting dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai hemat atau penghematan. Namun, arti istilah ini dalam pemakaian sehari-hari tidaklah seperti itu.

Di media sosial, thrifting dimaknai oleh sekian banyak pengguna di Indonesia sebagai aktivitas belanja pakaian bekas impor.

Sementara itu, dilansir dari TRVST World, thrifting adalah pengalaman belanja unik yang dapat memunculkan perasaan yang berbeda.

Baca juga: Menilik Fenomena Penjualan Kaus Kaki dan Pakaian Dalam Bekas, Apa Pemicunya?

Beberapa orang suka berburu pakaian di antara tumpukan pakaian yang melimpah di toko fisik, dan beberapa ada juga yang memilih untuk membelinya di toko ritel yang mana pakaian tersebut sudah diseleksi dan sudah layak pakai.

Seseorang bisa berbelanja barang atau pakaian bekas di berbagai lokasi seperti toko barang bekas, pasar loak, atau garage sale.

Selain itu, sekarang thrift juga sudah menjangkau media sosial hingga memunculkan banyak toko online dan penjual barang bekas yang memudahkan pembeli untuk memilih dan membeli produk thrift.

Baca juga: Ramai soal Jualan Pakaian Dalam Bekas Pakai di E-commerce, Psikolog Singgung “Fetish”

Alasan banyak orang suka belanja thrift

Toko thrifting wanita di Kota Cimahi, Jawa Barat.Kontributor Bandung Barat dan Cimahi, Bagus Puji Panuntun Toko thrifting wanita di Kota Cimahi, Jawa Barat.
Masih dari sumber yang sama, ada beberapa alasan mengapa orang menyukai belanja thrifting, beberapa di antaranya dikarenakan hal berikut ini:

1. Lebih hemat

Thrifting merupakan salah satu cara untuk belanja lebih hemat. Sederhananya, hemat yang di maksud di sini adalah dengan cara berbelanja barang bekas di toko.

Saat ini, banyak orang yang mengunjungi toko barang bekas untuk menemukan barang-barang menarik dengan harga yang jauh lebih murah.

Selain itu, dengan berbelanja pakaian bekas, seseorang bisa menghidupkan kembali barang lama untuk digunakan kembali.

Baca juga: Menilik Fenomena Penjualan Kaus Kaki dan Pakaian Dalam Bekas, Apa Pemicunya?

2. Banyak barang unik

Toko barang bekas adalah tempat yang tepat untuk mencari pakaian dan peralatan rumah tangga yang unik.

Tak hanya itu saja, beberapa toko barang bekas juga menjual aksesori, tas, furnitur, dan barang antik yang unik.

Sehingga, aktivitas thrifting bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk menemukan dan membeli sesuatu yang tidak bisa ditemukan di tempat lain.

3. Harganya murah dengan kualitas yang baik

Dikutip dari Waste4Change, salah satu alasan utama mengapa orang memilih untuk berbelanja di toko barang bekas karena harganya yang sangat murah.

Di Indonesia misalnya, barang dan pakaian bekas biasanya dijual kisaran harga Rp 10.000 dan biasanya tidak lebih dari Rp 200.000, tergantung jenis pakaiannya.

Selain itu, pakaian yang dijual di toko barang bekas cenderung lebih tahan lama karena telah melewati satu “siklus hidup” dari pemilik sebelumnya.

Apalagi dibandingkan dengan fast fashion yang cenderung mudah melar setelah dipakai dan dicuci beberapa kali.

Baca juga: Membersihkan Noda dan Aroma Keringat dari Serat Pakaian

4. Upaya untuk berkreasi

Pakaian yang dijual di toko barang bekas mungkin tidak terlalu trendi atau bergaya, tetapi itu menjadi alasan bagi seseorang untuk berkreasi dengan pakaian yang temukan.

Dengan thrift, seseorang dapat mencoba gaya baru yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.

Banyak pakaian dan barang-barang unik yang mungkin hanya ada satu di toko tersebut.

Baca juga: Ramai soal Tren Fashion Pakaian Bekas, Bagaimana agar Aman dari Rasa Gatal?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Tren
16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com