Menanggapi hal tersebut, Boyke membantahnya.
"Boleh kok. Hampir sama dengan kondom biasa," ungkapnya
Baca juga: Cara Pakai Kondom yang Benar agar Tidak Bocor
Tidak hanya itu, dokter spesialis obstetri dan ginekologi di Rumah Sakit Ibu & Anak (RSIA) Anugerah, Semarang Indra Adi Susianto juga menjelaskan kalau kondom rasa dapat menutupi bau asli dari kondom tersebut.
"Kondom rasa biasanya terbuat dari bahan sintetis non-lateks untuk menghindari bau lateks yang khas," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/3/2023).
Namun selain itu, kondom beraroma memiliki tujuan lain yaitu untuk menutupi bau alat kelamin saat melakukan hubungan seksual.
"Aroma kondom dapat membantu menutupi hal yang sama dan membuatnya lebih menyenangkan dan nyaman bagi kedua pasangan," lanjutnya.
Di sisi lain, penggunaan kondom juga akan mengurangi risiko tertular Penyakit Menular Seksual (PMS), Infeksi Menular Seksual (IMS), dan Infeksi Saluran Kencing (ISK) saat melakukan cunnilingus (oral seks ke vagina) atau anilingus (oral seks ke anus).
Indra menjelaskan, beberapa PMS yang ditularkan melalui seks oral dapat menyebar ke dalam tubuh. Penyakit tersebut antara lain sifilis, gonore, dan infeksi usus.
Seks oral yang melibatkan anus (anilingus) dapat menularkan hepatitis A dan B serta dapat menularkan parasit usus seperti Giardia dan bakteri seperti E.coli dan Shigella.
Senada dengan dokter Boyke, Indra juga membolehkan kondom beraroma digunakan dalam hubungan seksual.
"Sebenarnya kondom digunakan untuk kontrasepsi. Lha kalau kondom hanya digunakan untuk oral kan berarti bisa hamil alias fungsi kontrasepsi tidak berfungsi," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.