Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pempek, Olahan Seafood Terenak di Dunia

Kompas.com - 11/03/2023, 09:50 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Suku Kayuagung atau Komering Kayuagung adalah suku asli Indonesia yang berasal dari kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatra Selatan.

Dalam transaksinya, mereka menggunakan sistem barter antara satu barang dengan barang lainnya. Pada saat itulah para pedagang Kayu Agung mendapatkan banyak sagu dan ubi dari masyarakat di lokasi dagang yang mereka singgahi.

Dari banyaknya sagu dan ubi yang mereka dapatkan, akhirnya Suku Kayuagung memiliki ide dari para pedagang untuk mencampurkan sagu dengan ikan yang mereka tangkap ketika berlayar dari satu tempat ke tempat dagang lain.

Baca juga: Indomie Dinobatkan Sebagai Ramen Terenak Versi LA Times

Awal tujuan pembuatan pempek

Tujuan mereka membuat makanan tersebut adalah untuk bekal selama perjalanan berdagang. Pendapat tersebut juga didukung dengan adanya pempek dan kemplang yang dijadikan sebagai pempek terenak dan terlezat di Sumatera Selatan yang berasal dari Kayu Agung.

lnformasi lain menyebutkan bahwa kemunculan pempek di Palembang merupakan karya budaya masyarakat di Sumatera Selatan, khususnya di Palembang yang dapat dilihat dari mata pencaharian penduduk Palembang.

Munculnya kelompok masyarakat yang bekerja sebagai penangkap ikan terkait erat dengan topografi wilayah Kesultanan Palembang yang memiliki banyak sungai, rawa, dan laut/selat. Sehingga hal inilah yang menyebabkan Kesultanan Palembang sangat kaya akan hasil perikanannya.

ltu pula sebabnya mengapa pembuatan pempek telah ada semenjak zaman kesultanan Palembang. Hal ini karena sagu sudah dikenal semenjak zaman sriwijaya dan ada banyaknya bahan baku seperti ikan.

Pada masa ini umumnya masyarakat membuat pempek dengan ikan belida karena populasi ikan belida di Sungai Musi saat itu masih sangat tinggi. Selain itu, ikan belida juga menjadi ikan favorit untuk bahan baku pempek sampai saat ini.

Baca juga: Mengenal Rawon, Kuliner Jawa Timur yang Disebut Sup Terenak Se-Asia Versi TasteAtlas

Pempek awalnya dikenal sebagai kelesan

ilustrasi pempek. shutterstock/tyasindayanti ilustrasi pempek.

Pempek awalnya dikenal dengan nama kelesan.

Nama ini diambil dari cara pembuatan daging ikannya yang dikeles (ditekan- tekan di atas semacam alas yang menyerupai papan cucian).

Dalam buku tersebut juga disebutkan bahwa pempek mulai muncul pada 1920-an yang diawali dari seorang pedagang China tua yang menjual makanan tersebut di dekat masjid agung Palembang. Oleh masyarakat, penjual tersebut dipangil dengan nama apek, pek, pek.

Sementara itu, kesepakatan tidak tertulis di Palembang menyatakan bahwa nama pempek berasal dari nama penjual kelesan yang berasal dari etnis Tionghoa bernama Apek. Disebutkan Apek berjualan makanan ini dengan jalan bersepeda dari kampung ke kampung.

Para pembeli memanggil penjual tersebut dengan sebutan "pek-apek", dari sebutan tersebut berkembang menjadi pempek.

Baca juga: Dinobatkan Jadi Ramen Terenak Versi LA Times, Ini Sejarah Indomie

Halaman:

Terkini Lainnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com