Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara untuk Mengontrol Kadar Gula Darah dalam Tubuh, Apa Saja?

Kompas.com - 11/03/2023, 07:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Diabetes merupakan kondisi ketika tubuh tidak dapat mengontrol atau memiliki terlalu banyak gula darah (glukosa).

Diketahui, diabetes dapat memicu beberapa penyakit berbahaya, seperti jantung, gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal.

Diabetes sendiri memiliki beberapa jenis umum yang biasanya dialami oleh kebanyakan orang. Mulai dari diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, diabetes gestasional, dan prediabetes.

Apa pun jenis diabetes yang Anda alami, tujuan pengobatan diabetes adalah untuk mengontrol dan menurunkan kadar gula darah serta menjaganya agar tetap dalam kisaran yang sehat.

Berikut adalah tujuh cara utama yang bisa Anda lakukan untuk mengobati dan mengelola diabetes.

Baca juga: Pengertian Diabetes: Jenis, Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatannya

Cara untuk mengontrol kadar gula darah dalam tubuh

  1. Pengobatan dengan insulin
  2. Konsumsi obat-obatan
  3. Olahraga secara teratur
  4. Menjaga pola makan yang sehat
  5. Minum banyak air dan tetap terhidrasi
  6. Kelola stres
  7. Tidur yang cukup

Baca juga: 8 Gejala Diabetes Beserta Faktor Risikonya

Berikut penjabatan lebih lengkapnya:

1. Pengobatan dengan insulin

Ilustrasi suntik insulin
Ilustrasi suntik insulin
Dilansir dari Insider, insulin adalah hormon yang diproduksi di pankreas.

Insulin dapat membantu dalam proses pengubahan gula darah menjadi bahan bakar dan energi. Dengan begitu, glukosa tidak menumpuk di dalam darah.

Namun, pada penderita diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat memproduksi insulin. Sehingga mereka membutuhkan insulin sintetik atau bantuan. Penderita diabetes tipe 1 bisa mendapatkan insulin dalam dua cara, yaitu:

  • Injeksi insulin setiap hari: Kebanyakan penderita diabetes tipe 1 perlu mengonsumsi insulin setidaknya tiga kali sehari, meskipun bisa bervariasi. Injeksi insulin dapat dilakukan dengan melalui suntikan pada bagian tubuh tertentu yang bisa dilakukan sendiri maupun oleh dokter.
  • Pompa insulin: Terapi pompa insulin merupakan cara pemberian insulin melalui kateter, yaitu tabung tipis yang ditempatkan di tubuh secara semi permanen dan mengirimkan insulin langsung ke jaringan. Obatnya sama dengan suntikan, tetapi Anda tidak perlu menyuntik diri sendiri setiap hari.

Sementara itu, penderita diabetes tipe 2 diobati dengan insulin ketika mereka tidak dapat mengontrol kadar glukosa darah mereka dengan perubahan gaya hidup dan pengobatan.

Baca juga: Kenali Jenis-jenis Diabetes Beserta Penyebabnya

2. Konsumsi obat-obatan

Ilustrasi obat diabetes.Shutterstock/Maya Kruchankova Ilustrasi obat diabetes.
Meskipun penderita diabetes tipe 1 sudah menggunakan insulin, namun mereka juga akan diberi obat. Obat tersebut dapat mendorong produksi insulin dalam tubuh.

Sedangkan untuk penderita diabetes tipe 2, mereka akan diberi obat ketika mereka tidak dapat mengontrol gula darahnya melalui diet dan olahraga. Sering kali, penderita diabetes tipe 2 menggunakan lebih dari satu obat untuk mengontrol kondisinya.

Namun, obat-obatan biasanya tidak dianjurkan untuk orang hamil dengan diabetes gestasional.

Obat-obatan umum yang digunakan untuk mengobati diabetes meliputi:

  • Metformin: Obat yang paling umum digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2. Namun, terkadang juga digunakan untuk mengobati diabetes tipe 1 pada orang yang masih memiliki produksi insulin. Metformin dapat membantu untuk mengontrol gula darah dengan mempermudah tubuh menyerap glukosa.
  • Sulfonilurea: Golongan obat yang mendorong pankreas untuk melepaskan lebih banyak insulin. Sulfonilurea digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2.
  • Thiazolidinediones (TZD): Obat ini dapat memudahkan tubuh untuk menggunakan insulin dan mengurangi resistensi insulin. Mereka dapat digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2. 

3. Berolahraga secara teratur

Bagi penderita diabetes, olahraga merupakan salah satu hal yang harus diterapkan dalam upaya untuk mencegah atau mengurangi diabetes.

Olahraga dapat meningkatkan laju metabolisme dasar, melawan resistensi insulin, dan membantu menurunkan berat badan.

Olahraga membantu otot membakar glukosa dan mengurangi resistensi insulin.

Saat berolahraga, otot akan membakar lebih banyak glukosa, mengeluarkannya dari aliran darah dan membantu menurunkan kadar gula darah.

4. Menjaga pola makan yang sehat

Orang dengan diabetes perlu mengontrol kadar gula darah dengan pola hidup sehat.Dok. Shutterstock Orang dengan diabetes perlu mengontrol kadar gula darah dengan pola hidup sehat.
Memperhatikan asupan makanan dengan makan makanan yang sehat dan rendah glukosa merupakan salah satu diet yang penting bagi penderita diabetes.

Beberapa makanan, termasuk gula dan karbohidrat olahan dapat meningkatkan gula darah.

Secara khusus, penderita diabetes perlu mengetahui berapa banyak karbohidrat yang mereka makan per hari.

Berikut beberapa makanan yang baik dikonsumsi penderita diabetes:

  • Makanan protein tanpa lemak, seperti biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran
  • Menghindari minuman, makanan, dan buah yang manis
  • Membatasi karbohidrat olahan, seperti keripik atau kue

5. Minum banyak air dan tetap terhidrasi

Dikutip dari Healthline, minum cukup air putih dapat membantu dalam menjaga kadar gula darah agar tetap berada dalam kisaran yang sehat.

Selain mencegah dehidrasi, minum air putih juga bisa membantu ginjal membuang kelebihan gula melalui urin.

Satu tinjauan studi observasional menunjukkan bahwa mereka yang minum lebih banyak air memiliki risiko lebih rendah terkena kadar gula darah tinggi.

Minum air secara teratur dapat merehidrasi darah, menurunkan kadar gula darah, dan mengurangi risiko diabetes.

6. Kelola stres

Jika Anda menderita diabetes tipe apa pun, cobalah untuk mengelola tingkat stres. Hal ini dikarenakan stres dapat memengaruhi kadar gula darah dalam tubuh.

Saat stres, tubuh akan mengeluarkan hormon yang disebut glukagon dan kortisol yang dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat.

Satu studi termasuk sekelompok siswa menunjukkan bahwa olahraga, relaksasi, dan meditasi secara signifikan mengurangi stres dan menurunkan kadar gula darah.

Latihan dan metode relaksasi seperti yoga dan pengurangan stres juga dapat membantu memperbaiki masalah sekresi insulin di antara penderita diabetes kronis.

7. Tidur yang cukup

Ilustrasi tidur nyenyakUnsplash Ilustrasi tidur nyenyak
Tidur yang cukup tak hanya baik bagi penderita diabetes, namun baik bagi setiap orang. Kebiasaan tidur yang buruk dan kurang istirahat dapat memengaruhi kadar gula darah dan sensitivitas insulin.

Sehingga kurang tidur dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

Selain itu, kurang tidur juga dapat meningkatkan nafsu makan dan meningkatkan berat badan.

National Sleep Foundation merekomendasikan agar orang dewasa mendapatkan setidaknya 7–8 jam tidur berkualitas tinggi setiap malam.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 9 Gejala Diabetes yang Sering Tidak Disadari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com