Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Ribuan Siswi Iran Keracunan, Awal Kejadian hingga Penangkapan Tersangka

Kompas.com - 09/03/2023, 09:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Sementara itu, muncul juga dugaan peristiwa keracunan para murid perempuan di Iran merupakan tindakan yang sengaja dilakukan pemerintah negara tersebut.

Hal ini menyusul sejumlah aksi protes terhadap hak dan kesetaraan wanita yang meluas di Iran. Mengingat negara tersebut kerap memberikan pembatasan terhadap wanita.

Ketidakpuasan akhirnya memunculkan protes besar-besaran dari para wanita Iran. Mereka melepas jilbab, merobek foto pejabat, dan meminta pemerintah turun dari posisinya.

Tara Sepehri Far, seorang peneliti Iran untuk Human Rights Watch, mengungkapkan bahwa serangan ini mungkin sengaja dilakukan untuk memberikan hukuman terhadap warga sipil, sebagai pencegahan akses pendidikan, dan menebar ketakutan, seperti dilansir dari NY Times.

Baca juga: Terpilih Jadi Presiden Baru Iran, Berikut Profil Ebrahim Raisi

Pelaku ditangkap

Dilansir dari Kompas.com (8/3/2023), penangkapan pertama tersangka kasus keracunan di Iran telah dilakukan pada Selasa (7/3/2023).

Wakil Menteri Dalam Negeri Iran Majid Mirahmadi mengatakan, badan intelijen telah menangkap sejumlah orang dan badan-badan yang diduga terlibat dalam kasus ini.

Penangkapan sejumlah orang yang diduga memproduksi zat berbahaya terjadi di enam provinsi di Iran, yaitu Provinsi Khuzestan, Azerbaijan Barat, Fars, Kermanshah, Khorasan, dan Alborz.

Salah satu tersangka yang ditangkap diduga menyuruh anaknya untuk memasukkan suatu aroma ke sekolah.

Orang itu lalu merekam para murid yang kesakitan untuk dikirim ke media. Ia ingin menciptakan ketakutan dan menutup sekolah.

Kemendagri Iran menambahkan, tiga tersangka memiliki catatan kriminal dan terlibat dalam kerusuhan yang terjadi akibat kematian Mahsa Amini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com