KOMPAS.com - Minyak ikan merupakan sumber makanan asam lemak omega-3 yang penting untuk tubuh. Asam lemak omega-3 berasal dari makanan dan tidak bisa diproduksi di dalam tubuh.
Tubuh membutuhkan asam lemak omega-3 untuk melakukan banyak fungsi, mulai dari aktivitas otot hingga pertumbuhan sel.
Lantas, apa saja kandungan minyak ikan dan manfaatnya bagi tubuh?
Dikutip dari Webmd, minyak ikan mengandung dua omega-3 yang disebut asam docosahexaenoic (DHA) dan asam eicosapentaenoic (EPA).
Asam lemak omega-3 adalah nutrisi penting yang penting dalam mencegah dan mengelola penyakit jantung.
Sumber makanan DHA dan EPA adalah ikan berlemak, seperti salmon, mackerel dan trout, serta kerang, seperti remis, tiram, dan kepiting.
Selain itu beberapa kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak nabati mengandung omega-3 lain yang disebut dengan asam alfa-linolenat (ALA).
Suplemen minyak ikan tersedia dalam bentuk cair, kapsul, dan pil. Biasanya, orang mengonsumsi minyak ikan untuk mendapatkan efek anti-inflamasi.
The American Heart Association (AHA) merekomendasikan agar setiap orang makan ikan (terutama ikan air dingin yang berlemak) setidaknya dua kali seminggu.
Baca juga: Penting Bagi Ibu Hamil, Ini Dosis Tepat Konsumsi Omega-3
Berdasarkan Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology 2020, dijelaskan bahwa paparan asam lemak omega-3 pada usia dini dapat mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan kualitas tulang.
Asam lemak omega-3 diketahui dapat meningkatkan kesehatan tulang melalui peningkatan penyerapan kalsium di usus, meningkatkan osteoblas, mengurangi aktivitas osteoklas, dan mendorong simpanan mineral yang dibutuhkan untuk perkembangan tulang.
Kemudian disebutkan bahwa asam lemak omega-3 EPA dan DHA terkonsentrasi di jaringan saraf, termasuk otak, retina dan ASI.
Secara khusus, DHA merupakan senyawa fosfolipid di otak dan merupakan komponen penting untuk pertumbuhan otak.
Berdasarkan penjelasan di atas, suplementasi asam lemak omega-3 dapat meningkatkan pertumbuhan linear atau tinggi badan pada anak balita dengan stunting.
Baca juga: Awas Stunting! Kenali Ciri-ciri dan Cara Mengukurnya pada Anak
Konsumsi minyak ikan atau omega-3 secara teratur, dapat memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh. Berikut di antaranya:
Dilansir dari Mayo Clinic, penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan sumber minyak ikan setidaknya dua kali seminggu memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung yang lebih rendah.
Meskipun suplemen minyak ikan dapat memperbaiki banyak faktor risiko penyakit jantung, namun tidak ada bukti jelas bahwa suplemen tersebut dapat mencegah serangan jantung atau stroke.
Berbagai penelitian melaporkan adanya penurunan tekanan darah pada orang yang mengonsumsi suplemen minyak ikan.
Ada beberapa bukti yang menyatakan bahwa efek dari minyak ikan mungkin lebih besar untuk orang dengan tekanan darah tinggi sedang hingga berat daripada mereka dengan peningkatan tekanan darah ringan.
Baca juga: 5 Kebiasaan Makan untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Apa Saja?
Ada bukti kuat bahwa asam lemak omega-3 dapat menurunkan kadar trigliserida darah secara signifikan.
Tampaknya juga ada sedikit peningkatan pada kolesterol lipoprotein densitas tinggi (HDL, atau kolesterol "baik"), meskipun peningkatan kadar lipoprotein densitas rendah (LDL, atau kolesterol "jahat") juga masih diamati.
Studi menunjukkan suplemen minyak ikan dapat membantu mengurangi rasa sakit, memperbaiki kekakuan di pagi hari dan meredakan nyeri sendi pada penderita rheumatoid arthritis (RA).
Meskipun efeknya sering kali tidak seberapa, namun minyak ikan cukup untuk mengurangi kebutuhan akan obat antiradang.
Sementara itu, dikutip dari Healthline, otak terdiri dari hampir 60 persen lemak dan sebagian besar lemak ini adalah asam lemak omega-3. Oleh karena itu, omega-3 sangat penting untuk fungsi otak yang khas.
Faktanya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang dengan kondisi kesehatan mental tertentu memiliki kadar omega-3 yang lebih rendah dalam darah.
Menariknya, penelitian menunjukkan bahwa omega-3 dapat mencegah timbulnya atau memperbaiki gejala beberapa kondisi kesehatan mental. Misalnya, dapat mengurangi kemungkinan gangguan psikotik pada mereka yang berisiko.
Seperti otak, mata juga bergantung pada lemak omega-3.
Bukti menunjukkan bahwa orang yang tidak mendapatkan cukup omega-3 memiliki risiko penyakit mata yang lebih besar.
Selain itu, kesehatan mata mulai menurun di usia tua, yang dapat menyebabkan degenerasi makula terkait usia (AMD).
Makan ikan dikaitkan dengan penurunan risiko AMD, namun hasil dari suplemen minyak ikan kurang meyakinkan.
Kesehatan kulit bisa menurun sepanjang hidup, terutama saat usia tua atau setelah terlalu banyak terpapar sinar matahari.
Suplemen minyak ikan dapat bermanfaat untuk sejumlah gangguan kulit, termasuk psoriasis dan dermatitis.
Sejumlah kondisi perkembangan saraf pada anak-anak, seperti attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), melibatkan hiperaktif dan kurangnya perhatian.
Mengingat bahwa omega-3 membentuk proporsi otak yang signifikan, mendapatkan cukup omega-3 mungkin penting untuk mencegah kondisi ini di awal pertumbuhan anak.
Suplemen minyak ikan dapat meningkatkan persepsi hiperaktif, kurangnya perhatian, impulsif, dan agresi pada anak-anak.
Tulang mulai kehilangan mineral esensialnya setiap kali bertambah usia. Hal ini dapat menyebabkan kondisi seperti osteoporosis dan osteoarthritis.
Kalsium dan vitamin D sangat penting untuk kesehatan tulang, tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 juga bermanfaat.
Orang dengan asupan omega-3 dan kadar darah yang lebih tinggi mungkin memiliki kepadatan mineral tulang (BMD) yang lebih baik.
Dalam sejumlah penelitian kecil yang lebih tua menunjukkan bahwa suplemen minyak ikan mengurangi penanda kerusakan tulang, yang dapat mencegah penyakit tulang.
Baca juga: 5 Ikan Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.