Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Martinus Ariya Seta
Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Hobi membaca dan jalan-jalan. Saat ini sedang menempuh studi doktoral dalam bidang Pendidikan Agama di Julius Maximilians Universität Würzburg

Polemik Hidung Panjang

Kompas.com - 24/02/2023, 11:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Itulah kenapa gambar hidung panjang dalam karikatur All Mining Is Dangerous memicu polemik anti-semitisme. Menurut pihak Taring Padi, All Mining Is Dangerous menggambarkan kritik terhadap praktik eksploitasi pertambangan di Indonesia. Ini adalah sebuah kritik terhadap keserakahan kapitalisme.

Baca juga: Bagimu Taring Padi, Aku Berbela Rasa

Sosok Petruk dalam karikatur tersebut merepresentasikan sang kapitalis. Kritik terhadap keserakahan kapitalisme di dalam dunia pertambangan menjadi terkaburkan karena harus melewati jejaring stereotip hidung panjang dan kapitalisme yang disematkan kepada ras Yahudi.

Inilah pengandaian di balik tudingan anti-semitisme terhadap karya Taring Padi tersebut.

Penutup

Jaring-jaring hermeneutik sosial akan melingkari dan mengarahkan sebuah penafsiran karya seni. Sang seniman menyisipkan pesan dalam karyanya dan bukan hal yang mustahil sang penonton menciptakan pesan dengan versi yang berbeda.

Karya seni dapat menjadi ajang pertarungan asumsi yang mengandaikan sebuah penafsiran. Sang seniman pun tidak memiliki kendali atas pesan dari karya ciptaannya.

Di Eropa, khususnya Jerman, argumen kebebasan berkespresi sebagai privilese bidang seni tidak memiliki taring yang cukup kuat ketika berhadapan dengan tudingan anti-semitisme. Polemik anti-semitisme dapat mengaburkan kritik konstruktif sebuah karya seni.

Dibutuhkan kesiapsediaan untuk berdialog yang barangkali akan sangat panjang dan sangat beresiko. Inilah kelokan berbahaya irung Petruk yang harus harus dilalui sosok berhidung panjang dalam sebuah karya seni di hadapan publik Eropa.

Petruk tidak hanya memiliki hidung yang panjang, tetapi juga tangan, kaki, dan mulut yang panjang. Konon, ini semua adalah sebuah kesatuan untuk menggambarkan sosok rakyat jelata yang berpikir panjang sebelum bertindak.

Petruk adalah sosok yang penuh dengan perhitungan. Itulah sang Petruk dengan hidungnya yang panjang. Inilah yang patut diperhitungkan oleh para seniman Indonesia ketika ingin menyampaikan sebuah kritik dengan menampilkan irung Petruk di negara-negara Eropa yang sangat sensitif dengan isu anti-semitisme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com