Gayus sempat membuat heboh karena ketika seharusnya mendekam di Rumah Tahanan Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, dia justru menonton pertandingan tenis Commonwealth Bank Tournament of Champions 2010 di Bali.
Saat itu, ada banyak foto mirip Gayus beredar tengah menonton pertandingan itu.
Sebelum kejadian itu, Gayus juga sempat pergi ke Singapura sebelum ia ditahan.
"Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada ibu majelis, ketua, dan anggota karena keluar dari tahanan. Saya tidak berbuat macam-macam. Saya kangen keluarga. Saya cuma mau refreshing. Saya stres," alasan Gayus saat itu.
Selain itu, Gayus juga mengaku sempat keluyuran ke Singapura, Makau, dan Kuala Lumpur selama menjadi tahanan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Gayus juga mengaku pergi dengan menggunakan paspor palsu atas nama Sony Laksono.
Tak hanya itu, pada 9 September 2015 beredar foto Gayus makan di restoran seusai sidang perceraian di Pengadilan Agama Jakarta Utara.
Febri Diansyah ketika masih menjabat sebagai Koordinator Hukum dan Pemantau Peradilan Indonesia Corruption Watch menyebut perkara Gayus dikerdilkan sejak awal.
Ia menilai kasus PT SAT yang menjerat Gayus dinilai amat jauh keterkaitannya dengan asal-muasal kasus tersebut mencuat, yakni rekening Gayus Rp 28 miliar.
”Pemilihan kasus PT SAT diduga merupakan skenario kepolisian dan kejaksaan untuk menghindar dari simpul besar kasus mafia pajak yang diduga menjerat para petinggi polisi dan kejaksaan,” kata Febri pada 2011 lalu sebagaimana dilansir dari Kompas.com ,19 Januari 2021.
Ia juga menilai kepolisian seolah tutup kuping dari kesaksian Gayus di persidangan mengenai kepemilikan rekening Rp 28 miliar yang berasal dari berbagai perusahaan di antaranya Grup Bakrie yang sudah tersiar ke publik.
Dikutip dari Tribunnews, Gayus dikenal sebagai seseorang yang pintar dan berprestasi sejak dirinya masih bersekolah.
Setelah lulus SMA ia sempat diterima di beberapa perguruan tinggi yakni Universitas Indonesia, STAN, dam STT Telkom Bandung.
Namun saat itu, Gayus lebih memilih STAN. Lulus dari STAN ia sempat ditempatkan di Balikpapan di bagian perpajakan selama dua tahun dan kemudian melanjutkan ke jenjang D4.
Lulus dari D4 Gayus kemudian dimutasi ke Jakarta dan ditempatkan di Dinas Pajak Pusat di Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Ia juga sempat melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Jayabaya.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gayus Tambunan Divonis 7 Tahun Penjara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.