Orang yang memiliki gula darah (glukosa) yang tinggi dalam waktu lama dapat menyebabkan sirkulasi yang buruk dan kerusakan saraf.
Anda mungkin telah mengembangkan ini jika menderita diabetes yang tidak terkontrol untuk waktu yang lama.
Sirkulasi yang buruk dan kerusakan saraf dapat mempersulit tubuh untuk menyembuhkan luka, terutama di bagian kaki. Luka terbuka ini juga disebut sebagai ulkus diabetik.
Jika menderita diabetes, Anda harus memeriksa kaki setiap hari untuk melihat luka terbuka Anda.
Baca juga: 5 Sayuran Penurun Gula Darah, Cocok bagi Penderita Prediabetes dan Diabetes
Kondisi kulit ini menyebabkan bintik-bintik (terkadang garis-garis) yang menciptakan depresi yang hampir tidak terlihat pada kulit. Ini umum terjadi pada orang yang menderita diabetes.
Istilah medisnya adalah dermopati diabetik dan biasanya terbentuk di tulang kering.
Dalam kasus yang jarang terjadi, Anda akan melihatnya di lengan, paha, badan, atau area tubuh lainnya.
Bintik-bintik tersebut seringkali berwarna coklat dan tidak menimbulkan gejala. Untuk alasan ini, banyak orang salah mengira mereka sebagai bintik-bintik penuaan.
Tidak seperti bintik usia, bintik dan garis ini biasanya mulai memudar setelah 18 hingga 24 bulan. Dermopati diabetik juga dapat menetap di kulit tanpa batas waktu.
Baca juga: Mengapa Merokok Buruk bagi Penderita Diabetes?
Jika Anda menderita diabetes, Anda cenderung memiliki kulit kering karena disebabkan oleh gula darah tinggi (glukosa).
Jika Anda memiliki infeksi kulit atau sirkulasi yang buruk, hal ini juga dapat menyebabkan kulit kering dan gatal.
Meskipun tidak berbahaya, memiliki banyak kutil mungkin merupakan tanda bahwa Anda memiliki terlalu banyak insulin dalam darah atau diabetes tipe 2.
Pertumbuhan ini paling sering terjadi pada kelopak mata, leher, ketiak, dan selangkangan.
Baca juga: Diabetes Bisa Menyerang di Usia Muda, Kenali Gejala dan Penyebabnya