KOMPAS.com - Hujan deras melanda sejumlah wilayah di daerah Solo Raya seperti Kota Solo, Kabupaten Wonogiri, Klaten, Sukoharjo dan Karanganyar beberapa hari terakhir.
Imbas hujan deras ini, salah satunya adalah banjir seperti yang terjadi di sejumlah titik di Kota Solo.
Dikutip dari Kompas.com, Jumat (17/2/2023), setidaknya total ada 16 kelurahan di Solo yang terendam banjir.
Baca juga: Banjir Solo, Landa 16 Kelurahan di 4 Kecamatan, Ribuan Warga Mengungsi, Gibran: Sudah Mulai Surut
Tak hanya di Solo, hujan deras juga mengguyur wilayah Karanganyar yang memicu terjadinya peristiwa tanah longsor di Kecamaatan Jatiyoso, Karanganyar.
Di mana di lokasi tersebut ada 5-6 titik tanah longsor yang berdampak pada rumah maupun pekarangan warga.
Sementara di Wonogiri, hujan deras menyebabkan pintu air di Waduk Gajah Mungkur harus dibuka karena tingginya debit air.
Pembukaan pintu air ini menyebabkan sejumlah wilayah yang dilewati aliran Bengawan Solo harus siaga.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Sutikno mengatakan, dari hasil analisis dinamika atmosfer ada sejumlah sebab mengapa terjadi hujan deras belakangan ini di Solo Raya.
Beberapa faktor penyebab tersebut yakni masih dominannya pola monsun Asia, dan adanya belokan maupun konvergensi angin di wilayah Jawa Tengah.
Baca juga: Banjir di Solo Tak Kunjung Surut, Warga yang Mengungsi Mencapai 3.898
Selain itu, faktor yang lainnya menurut dia adalah adanya kelembapan udara yang relatif tinggi dan labilitas lokal yang cukup labil.
"(Faktor-faktor tersebut) berpotensi menyebabkan intensifikasi pertumbuhan awan hujan dan potensi cuaca ekstrem yang dapat disertai dengan petir/kilat dan angin kencang di Jawa Tengah termasuk wilayah Solo Raya," kata Sutikno dihubungi Kompas.com, Jumat (17/2/2023).
Penyebab lainnya ia menambahkan, Solo Raya saat Bulan Februari secara umum masih memasuki puncak musim hujan.