Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Gejala Usus Tidak Sehat, Picu Iritasi Kulit hingg Berat Badan Naik

Kompas.com - 16/02/2023, 11:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Usus adalah organ yang mempunyai fungsi untuk mencerna makanan dan mengeluarkan limbah dari tubuh melalui anus.

Kesehatan usus dapat dijaga dengan mengonsumsi makanan yang tinggi probiotik, mengurangi konsumsi pemanis, dan mengontrol stres.

Tetapi, usus yang kondisinya telanjur tidak sehat seringkali menyebabkan rasa tidak nyaman, begah, bahkan sakit pada perut.

Tak hanya itu, usus yang tidak sehat juga menimbulkan gejala-gejala lain yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Berikut daftarnya.

Baca juga: Konsumsi di Pagi Hari, Ini 5 Minuman yang Bisa Menyehatkan Usus

1. Merasa cemas dan depresi

Dilansir dari Everyday Health, orang yang merasa cemas dan depresi kemungkinan mengalami gangguan pada usus mereka.

Penelitian yang dipublikasikan di Frontiers in Psychiatry pada Mei 2018 memperlihatkan bahwa mikroba usus dapat memengaruhi sistem endokrin, sistem kekebalan tubuh, dan sistem saraf.

Namun kondisi tersebut dapat diatasi dengan mengonsumsi suplemen probiotik supaya gejala depresi berkurang.

Suplemen probiotik sebaiknya dikonsumsi ketika kesehatan usus terganggu untuk memperbaiki suasana hati.

Cara lain yang bisa dicoba untuk meningkatkan kesehatan usus adalah menjalani diet Mediterania supaya menambah jumlah mikrobioma.

Orang juga dapat mengasup asam lemak omega 3 dari ikan atau mikroalga supaya meningkatkan mikrobioma usus sekaligus mengurangi gejala depresi.

Baca juga:

2. Intoleransi makanan

Intoleransi makanan dengan alergi makanan mempunyai pengertian yang berbeda menurut proses terjadi dan dampaknya,

Alergi makanan dapat diartikan sebagai reaksi kekebalan tubuh ketika berhadapan dengan protein dalam makanan yang dikonsumsi.

Orang yang mengalami alergi makanan kemungkinan merasakan beberapa dampak, seperti gatal, sesak napas, bahkan pembekakan mulut dan lidah.

Sementara itu, intoleransi makanan terjadi saat makanan atau minuman tertentu menjadi sulit dicerna oleh tubuh.

Dalam banyak kasus, intoleransi makanan menyebabkan gejala gastrointestinal, seperi perut bergas, diare, termasuk kram perut.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com