Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Remaja Dirundung tetapi Memilih Diam, Begini Kata Psikolog

Kompas.com - 11/02/2023, 16:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Ratna mengatakan, hal ini juga berkaitan dengan kesehatan mental terutama emosi korban itu sendiri. 

"Korban yang sering memendam masalahnya dan tidak berani menceritakan masalahnya kepada orang lain, maka bisa menimbulkan masalah yang lebih buruk bagi kesehatan mental si korban." jelasnya.

Jika korbannya anak-anak, maka akan tercerminkan dalam perilaku anak yang suka rewel, marah-marah, gampang nangis, mudah sedih, sensitif dan suasana hatinya berantakan.

Namun, jika korban adalah orang dewasa, maka ada dua kemungkinan dan itu tergantung dengan kesehatan mental si korban itu sendiri.

Jika sisi kesehatan mentalnya sedang kuat, maka ia cenderung bisa mengatasi masalah tersebut dengan mencoba melawan ataupun mencari tempat kerja baru dan bisa juga dengan meluapkannya dengan cara liburan atau healing.

Hal ini biasanya terjadi pada tahap-tahap awal saat korban di-bully dan tidak menghiraukannya.

Namun, jika kesehatan mental sedang down dan mendapatkan perilaku bully seperti ini, maka lama-kelamaan orang sekitarnya juga akan terkena dampaknya.

Misalnya, saat korban cenderung lebih emosional dan suka marah-marah.

Selain itu, dampak paling buruknya adalah bisa menimbulkan depresi dan percobaan bunuh diri pada si korban.

Baca juga: Viral, Konten Video Guru Pegang Tangan Murid Perempuan, Psikolog: Perlu Diberi Psikoedukasi

Hal yang tidak boleh dilakukan

Dilansir dari verywellmind, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan korban bully. Berikut di antaranya:

  • Jangan menyalahkan diri sendiri: Penindasan tidak pernah menjadi kesalahan Anda. Itu hanya kesalahan pelaku intimidasi, jadi jangan menyalahkan diri sendiri atas kekurangan mereka.
  • Jangan melampiaskan rasa frustrasi Anda pada orang lain: Jika Anda diintimidasi oleh seseorang yang berada dalam posisi berkuasa atas Anda, akan mudah untuk membiarkan perasaan frustrasi keluar pada bawahan. Tahan keinginan untuk melakukan ini karena ini akan membuat Anda menjadi pengganggu juga.
  • Jangan memengaruhi pada kehidupan Anda: Jangan ganggu kehidupan sehari-hari Anda karena seorang pengganggu. Anda mungkin tergoda untuk bolos kerja, sekolah, atau acara keluarga karena Anda akan berhadapan dengan pelaku intimidasi. Jangan biarkan mereka mengganggu hidup Anda. Pengecualian untuk ini adalah jika tidak aman bagi Anda untuk berada di dekat orang yang menindas Anda.
  • Jangan membalas: Meskipun memliki keinginan untuk membalas tindakan pelaku intimidasi, Anda tidak boleh membalas jika Anda diintimidasi. Banyak pengganggu berharap untuk mendapatkan reaksi negatif dari Anda ketika mereka menggertak Anda. Menyangkal kepuasan ini dapat menghilangkan sebagian dari kekuatan mereka.

Baca juga: Viral, Foto Surat Pernyataan Tak Akan Balas Chat Pacar secara Singkat, Psikolog: Itu Perilaku Preoccupied

Cara membantu seseorang yang dirundung

Masih dari sumber yang sama, jika Anda melihat anak, teman, atau orang tersayang Anda diintimidasi.

Ada beberapa hal yang bisa lakukan untuk membantu mereka keluar dari situasi tersebut dengan cara aman, seperti berikut ini:

  • Bicara atas nama mereka: Mungkin sulit bagi orang yang diintimidasi untuk melaporkan situasi tersebut kepada orang yang berwenang. Anda dapat melakukannya atas nama mereka jika Anda menemukan bahwa mereka telah menghindarinya.
  • Bicaralah dengan pelaku intimidasi: Jika Anda merasa aman untuk melakukannya, Anda harus berbicara dengan pelaku intimidasi dan berusaha menghalangi mereka dari tindakannya.
  • Membantu membangun kepercayaan diri mereka: Ditindas dapat mengurangi harga diri dan kepercayaan diri seseorang. Bantu memulihkannya dengan mengingatkan mereka bahwa mereka bukan seperti yang dikatakan si penindas.
  • Buat sistem pendukung: Merasa mereka memiliki sistem pendukung yang kuat sangat penting bagi siapa pun yang diintimidasi. Dikombinasikan dengan perundungan, perasaan terasing dapat menyebabkan kecemasan dan depresi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com