KOMPAS.com - Sebuah unggahan warganet yang mengaku dilarang memotong rambut kemaluannya karena dinilai pamali, viral di media sosial.
Dalam unggahan ini, warganet itu menyebut sang ibu melarangnya potong rambut kemaluan sebelum menikah. Padahal, dia mengaku terganggu karena merasa gatal.
Lalu, benarkah rambut kemaluan tidak boleh dipotong?
Baca juga: Perlukah Mencukur Bulu Kemaluan? Begini Risikonya
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi Wawang Sukarya menyebutkan, memotong rambut kemaluan menurutnya tidak akan menyebabkan dampak apapun, termasuk jika dipotong pendek.
Wawang bahkan menganjurkan agar rambut kemaluan rutin dipotong secara berkala.
"Tapi jangan dikerok, misal pakai silet," ujarnya saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (31/1/2023).
Ia melarang mencukur rambut kemaluan karena dapat berisiko tertular penyakit dan infeksi bila terluka.
Wawang juga menjelaskan bahwa rambut kemaluan memiliki berbagai fungsi penting bagi manusia yaitu menyaring kuman yang bisa masuk ke alat kelamin, pelembab alami sehingga mengurangi risiko lecet, serta sebagai rangsangan seksual.
Ia menyarankan agar setiap orang rajin membersihkan area kemaluan, termasuk rambut kemaluan.
"Tapi kalau tidak bersih, malah bisa jadi sarang kutu tertentu," terangnya.
Baca juga: Dokter Sarankan Tak Cukur Habis Rambut Kemaluan, Ini Manfaatnya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.