Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Kericuhan di Depan Kantor Arema Malang

Kompas.com - 30/01/2023, 20:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kericuhan terjadi di depan kantor Arema FC di Jalan Mayjend Panjaitan, Kota Malang, Jawa Timur pada Minggu (29/1/2023) siang.

Kericuhan tersebut bermula dari aksi kekecewaan sejumlah masyarakat terhadap klub Arema FC atau PT AABI buntut dari tragedi Kanjuruhan.

Akibat insiden tersebut, beberapa orang mengalami luka-luka.

Berikut 4 fakta terkait kericuhan di kantor Arema FC:

Baca juga: 7 Konsekuensi jika Arema FC Mundur dari Liga 1, Klub Lain Kena Imbas

Baca juga: 7 Poin Permintaan Maaf Arek Malang Saat Unjuk Rasa di Depan Kantor Arema FC

1. Awal mula kericuhan

Dilansir dari Kompas.com, Minggu (29/1/2023), ratusan peserta aksi awalnya berjalan dengan membentangkan spanduk bergambar wajah Iwan Budianto hingga penyalaan flare.

Namun saat tiba di titik tujuan, ada peserta yang melakukan pelemparan barang ke arah kantor Arema FC.

Sontak pelemparan itu diikuti oleh beberapa peserta lainnya.

Alhasil berbagai benda, mulai dari cat terbungkus plastik, flare, batu, dan lainnya berterbangan ke arah kantor Arema FC.

Tampak beberapa orang menepi untuk melindungi diri. Sejumlah peserta kemudian berusaha menenangkan massa yang mulai tak kondusif.

Namun, secara perlahan tetapi pasti, amarah para peserta aksi mulai mereda.

Baca juga: 107 Orang Diamankan Imbas Demo Ricuh di Kantor Arema FC

2. Kantor Arema FC rusak

Dikutip dari Kompas.com, Minggu (29/1/2023), aksi kericuhan berujung pada perusakan kantor dan official store Arema FC.

Akibatnya, bangunan kantor Arema FC dan official store mengalami kerusakan parah pada bagian depan.

Selain itu, tiga orang personel keamanan yang ingin menghalau kerusuhan juga mengalami luka akibat benda tumpul dan lemparan batu.

Baca juga: Terkena Lemparan Batu, Manajer Arema FC Ajak Koordinator Aksi Berdiskusi: Sesama Malang

3. Permintaan maaf massa

Lantaran massa perlahan sudah mulai kondusif, salah satu pentolan aksi naik ke atas mobil yang terparkir di lokasi untuk melakukan orasi.

Dalam orasinya, ia mengatakan bahwa lemahnya perjuangan usut tuntas tragedi Kanjuruhan disebabkan karena masalah kompetensi para perwakilan Aremania.

Selain itu, ia juga memandu para peserta aksi untuk meneriakkan permohonan maaf secara serentak.

Para peserta tampak dan terdengar mengikuti teriakan orator tersebut.

Arema FC lantas dinilai pasif dalam jalur perjuangan, sehingga proses untuk mencari keadilan jadi berlarut-larut.

Baca juga: Ini Sanksi, Denda, dan Pengaruhnya pada Kompetisi jika Arema FC Mundur

4. Isi orasi

Berikut bunyi atau isi orasi yang diteriakkan oleh salah satu Arek Malang:

"Kami Arek-arek Malang dengan segala kerendahan hati ingin memohon maaf kepada seluruh pihak yang telah dirugikan, bahkan dipermalukan atas tindakan kurang pantas dari orang-orang tidak bertanggungjawab.

Kami Arek-arek Malang memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia atas ketidaknyamanannya, kepada pemain dan pekerja sepak bola di seluruh Indonesia yang dirugikan pasca tragedi Kanjuruhan, kepada seluruh suporter di seluruh Indonesia karena pasca tragedi Kanjuruhan tidak dapat mendukung atau menonton sepak bola kebanggaannya.

Kami Arek-arek Malang memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh korban tragedi Kanjuruhan, baik korban meninggal dunia dan selamat karena belum maksimal dukungan yang diberikan."

Lebih lanjut, di tengah orasi itu, para peserta juga membakar barang-barang di tengah jalan.

Selain itu, mobil ambulans kemudian tiba dan mengevakuasi korban yang terluka.

Setelah berorasi, para peserta aksi kemudian membubarkan diri dan meninggalkan kantor Arema FC.

(Sumber: Kompas.com/Nugraha Perdana, Suci Rahayu | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Sem Bagaskara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com