KOMPAS.com - Kericuhan terjadi di depan kantor Arema FC di Jalan Mayjend Panjaitan, Kota Malang, Jawa Timur pada Minggu (29/1/2023) siang.
Kericuhan tersebut bermula dari aksi kekecewaan sejumlah masyarakat terhadap klub Arema FC atau PT AABI buntut dari tragedi Kanjuruhan.
Akibat insiden tersebut, beberapa orang mengalami luka-luka.
Berikut 4 fakta terkait kericuhan di kantor Arema FC:
1. Awal mula kericuhan
Dilansir dari Kompas.com, Minggu (29/1/2023), ratusan peserta aksi awalnya berjalan dengan membentangkan spanduk bergambar wajah Iwan Budianto hingga penyalaan flare.
Namun saat tiba di titik tujuan, ada peserta yang melakukan pelemparan barang ke arah kantor Arema FC.
Sontak pelemparan itu diikuti oleh beberapa peserta lainnya.
Alhasil berbagai benda, mulai dari cat terbungkus plastik, flare, batu, dan lainnya berterbangan ke arah kantor Arema FC.
Tampak beberapa orang menepi untuk melindungi diri. Sejumlah peserta kemudian berusaha menenangkan massa yang mulai tak kondusif.
Namun, secara perlahan tetapi pasti, amarah para peserta aksi mulai mereda.
2. Kantor Arema FC rusak
Dikutip dari Kompas.com, Minggu (29/1/2023), aksi kericuhan berujung pada perusakan kantor dan official store Arema FC.
Akibatnya, bangunan kantor Arema FC dan official store mengalami kerusakan parah pada bagian depan.
Selain itu, tiga orang personel keamanan yang ingin menghalau kerusuhan juga mengalami luka akibat benda tumpul dan lemparan batu.
3. Permintaan maaf massa
Lantaran massa perlahan sudah mulai kondusif, salah satu pentolan aksi naik ke atas mobil yang terparkir di lokasi untuk melakukan orasi.
Dalam orasinya, ia mengatakan bahwa lemahnya perjuangan usut tuntas tragedi Kanjuruhan disebabkan karena masalah kompetensi para perwakilan Aremania.
Selain itu, ia juga memandu para peserta aksi untuk meneriakkan permohonan maaf secara serentak.
Para peserta tampak dan terdengar mengikuti teriakan orator tersebut.
Arema FC lantas dinilai pasif dalam jalur perjuangan, sehingga proses untuk mencari keadilan jadi berlarut-larut.
4. Isi orasi
Berikut bunyi atau isi orasi yang diteriakkan oleh salah satu Arek Malang:
"Kami Arek-arek Malang dengan segala kerendahan hati ingin memohon maaf kepada seluruh pihak yang telah dirugikan, bahkan dipermalukan atas tindakan kurang pantas dari orang-orang tidak bertanggungjawab.
Kami Arek-arek Malang memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia atas ketidaknyamanannya, kepada pemain dan pekerja sepak bola di seluruh Indonesia yang dirugikan pasca tragedi Kanjuruhan, kepada seluruh suporter di seluruh Indonesia karena pasca tragedi Kanjuruhan tidak dapat mendukung atau menonton sepak bola kebanggaannya.
Kami Arek-arek Malang memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh korban tragedi Kanjuruhan, baik korban meninggal dunia dan selamat karena belum maksimal dukungan yang diberikan."
Lebih lanjut, di tengah orasi itu, para peserta juga membakar barang-barang di tengah jalan.
Selain itu, mobil ambulans kemudian tiba dan mengevakuasi korban yang terluka.
Setelah berorasi, para peserta aksi kemudian membubarkan diri dan meninggalkan kantor Arema FC.
(Sumber: Kompas.com/Nugraha Perdana, Suci Rahayu | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Sem Bagaskara)
https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/30/203000665/4-fakta-kericuhan-di-depan-kantor-arema-malang