Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tenggelamnya Kapal Wilhelm Gustloff, Tewaskan 9.400 Orang dan Jadi Bencana Maritim Terbesar di Dunia

Kompas.com - 30/01/2023, 15:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Torpedo pertama menghantam haluan kapal yang menyebabkan pintu kedap air tertutup, sehingga memerangkap para pelaut di dalamnya.

Torpedo kedua menghantam area kolam renang kapal menyebabkan 470 tewas seketika.

Torpedo ketiga menghantam ruang mesin menghentikan kapal dan menonaktifkan semua komunikasi.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Feri Tenggelam karena Kru Kapal Lupa Menutup Pintu

Kapal itu tenggelam beserta penumpang di dalamnya

Kapten pun mengeluarkan perintah untuk evakuasi.

Kapal Wilhelm Gustloff membawa sekoci dan rakit untuk 5.000 orang, tetapi banyak peralatan penyelamat ada di geladak.

Sementara itu, sebagian besar awak kapal yang bertanggung jawab untuk menurunkan sekoci telah tewas selama serangan torpedo pertama.

Para penumpang dibiarkan sendiri. Mereka mulai berjuang untuk menurunkan sekoci.

Karena kapal penuh sesak dan banyak sekoci diganti dengan perahu dayung yang lebih kecil sebelum berangkat. Namun, jumlahnya tidak cukup.

Hanya dalam empat puluh menit setelah serangan itu, Gustloff tenggelam.

Para penumpang Wilhelm Gustloff yang malang itu tidak memiliki peluang untuk bertahan hidup.

Baca juga: Arab Saudi Bangun Kapal Pesiar Terbesar di Dunia Biaya Rp 120 Triliun

Reaksi internasional

Terlepas dari tingginya jumlah kematian warga sipil, tuduhan bahwa tenggelamnya Gustloff merupakan kejahatan perang sebagian besar tidak berdasar.

Hal ini karena adanya persenjataan dan hampir 1.000 personel militer di dalamnya.

Berita tentang bencana itu dirahasiakan di Jerman.

Uni Soviet membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengenali Alexander Marinesko, sang kapten kapal selam Soviet S-13.

Ketika fakta-fakta mulai terungkap, sebagian besar orang di Sekutu berpandangan bahwa Jermanlah yang melakukannya sendiri.

Hal ini terjadi setelah pesawat Jerman telah menenggelamkan kapal rumah sakit Soviet, Armenia di awal perang dengan perkiraan kerugian 7000 pengungsi dan personel yang terluka dari Krimea.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com