Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Mahatma Gandhi Dibunuh 30 Januari 1948

Kompas.com - 30/01/2023, 07:42 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 75 tahun lalu, tepatnya 30 Januari 1948, pemimpin spiritual dan gerakan politik kemerdekaan India Mahatma Gandhi tewas terbunuh.

Mahatma Gandhi tewas ditembak oleh seorang ekstremis Hindu Nathuram Godse.

Penembakan itu terjadi di halaman Birla House, New Delhi saat Mahatma Gandhi akan mengikuti pertemuan doa. Gandhi meninggal dunia di usia 78 tahun.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 16 September 1932, Gandhi Mulai Aksi Mogok Makan


Kehidupan Gandhi

Jawaharlal Nehru sedang berbincang bersama Mahatma GandhiWikimedia Commons Jawaharlal Nehru sedang berbincang bersama Mahatma Gandhi

Dilansir dari History, Mohandas Karamchand Gandhi atau Mahatma Gandhi lahir pada 2 Oktober 1869 dari keluarga pejabat India. Ibunya seorang yang religius dan mengajarkan moral antikekerasan pada Gandhi.

Gandhi mempelajari hukum di Inggris pada 1888. Dia lalu bekerja di Afrika Selatan pada 1893.

Di Afrika, Gandhi mendapatkan banyak tindakan rasisme. Hukum negara itu melarang hak bagi pekerja asal India, termasuk larangan naik kereta kelas pertama.

Pengalaman buruknya membuat Gandhi tergerak mendirikan Kongres India. Gerakan ini ada untuk mendukung hak warga India memilih di pemilihan umum. Pemerintah Afrika Selatan akhirnya mengakui hak ini sekitar 1913.

Gandhi pulang ke India pada 1914. Dia memulai kehidupan spiritual dan dukungan politik untuk melawan penjajahan Inggris. Perjuangan ini membuatnya keluar-masuk penjara.

Usai Perang Dunia 2 pada 1945, pemerintahan Inggris yang baru datang ke India memulai diskusi kemerdekaan negara itu.

Akhirnya pada 15 Agustus 1947, dua negara baru, yaitu India dan Pakistan resmi merdeka. Dua negara itu berpisah akibat adanya perbedaan antara penganut Hindu dan Islam.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi Sungai Beruang 29 Januari 1863 di AS, 250 Orang Tewas

Halaman:

Terkini Lainnya

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com