Di mana jembatan dibangun dari balok batu kapur padat, yang disusun berlapis-lapis secara rapat.
Penyusunan balok batu dilakukan dengan sangat cermat, sehingga batu satu dengan lainnya membentuk kuncian yang kuat, yang membuat jembatan tak mudah goyah meski ada guncangan kencang karena deru kereta atau hantaman kaki tentara yang berlari di bawahnya.
Metode penyusunan batu ala kuno inilah yang membuat Arkadiko masih kokoh berdiri hingga kini, meski tanpa penyangga besi atau baja satu pun.
Dilansir dari Greek Reporter, karya arsitektur yang menggunakan batu Cyclopean banyak ditemukan di Mycenae dan Tiryns, di mana sebagian besar tembok di area ini juga dibangun menggunakan teknik yang mengesankan ini.
Baca juga: Bangkai Pesawat Terindah di Islandia, Turis: Seperti Berada di Permukaan Bulan
Menurut arkeolog, jembatan Arkadiko berasal dari Zaman Perunggu Yunani kuno, atau sekitar 1.300 SM.
Meski terkenal sebagai jembatan tertua dan terunik, namun Arkadiko ternyata tidak berdiri sendiri.
Faktanya, Arkadiko hanya satu dari empat jembatan lengkung era Mikenai di area tersebut.
Tiga lainnya, hampir memiliki desain yang serupa. Meski beberapa di antaranya sudah tak bisa lagi digunakan, bahkan oleh pedestrian sekali pun.
Menurut catatan sejarah, Arkadiko masih bisa difungsikan dengan baik meski sudah berusia 3000 tahun.
Untuk sampai ke situs zaman Perunggu ini, Anda bisa menyusuri jalan raya Nauplion-Epidaurus. Nah jembatan Arkadiko, terletak di kilometer ke-15.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.