Hal ini karena prospek global yang terus memburuk. PHK ini menjadi PHK terbesar sepanjang bedirinya Amazon.
Sebelumnya, perusahaan teknologi ini secara signifikan meningkatkan jumlah rekrutmen selama beberapa tahun terkahir, terutama selama pandemi.
Verily, perusahaan yang bergerak di bidang penelitian kesehatan juga berencana memangkas 240 karyawannya.
CEO Verily Stephen Gillet menuturkan bahwa PHK dilakukan karena perusahaan tersebut berusaha untuk mandiri secara finansial dari perusahaan induknya, Alphabet.
Baca juga: Ketentuan Pesangon bagi Karyawan PHK Menurut Perppu Cipta Kerja
CEO Vimeo Anjali Sud mengumumkan bahwa pihaknya akan kembali melakukan PHK di awal 2023.
PHK tersebut akan berdampak pada 11 persen karyawannya.
Tim yang bakal terdampak PHK adalah Divisi Sales serta Riset dan Pengembangan (R&D).
Perusahaan perangkat lunak, Salesforce juga mengumumkan bakal melakukan PHK 10 persen karyawannya.
Tak cukup melakukan PHK, perusahaan ini juga akan menutup beberapa kantornya.
Adapun alasan PHK dilakukan lantaran perusahaan tersebut terlalu banyak merekrut karyawan pada awal pandemi Covid-19.
Baca juga: Terdampak PHK, Ini 5 Cara Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan
Diberitakan oleh Harian Kompas, PHK massal sederet perusahaan teknologi disebabkan oleh beberapa hal.
Berikut tiga faktor yang paling berpengaruh dalam keputusan PHK massal karyawan di perusahaan teknologi: