Belum diketahui penyebab pasti cibophobia. Namun, para ahli membagi fobia spesifik menjadi dua kategori, yaitu fobia spesifik pengalaman dan fobia spesifik noneksperiensial.
Dengan fobia spesifik pengalaman, seseorang takut akan sesuatu karena pengalaman traumatis.
Seseorang dengan cibophobia mungkin terpaksa makan makanan tertentu atau mereka jatuh sakit setelah makan makanan yang sekarang mereka takuti.
Mereka mungkin juga dikondisikan untuk tidak menyukai makanan tertentu. Misalnya, orang tua mungkin menanamkan rasa takut pada jamur pada mereka.
Baca juga: Mengenal Thalassophobia, Ketakutan Berlebih pada Laut
Dengan cibophobia nonexperiential, seseorang tidak memiliki kontak traumatis dengan makanan yang mereka takuti.
Dalam hal ini, para ahli percaya fobia dapat berkembang sebagai akibat dari genetika dan kimia otak.
Dengan kata lain, biologi membuat orang tertentu lebih rentan mengembangkan fobia.
Ketakutan akan makanan mungkin dimulai dengan rasa tidak nyaman yang berhubungan dengan tekstur makanan, makanan kedaluwarsa, atau kurang matang.
Beberapa makanan umum yang ditakuti oleh penderita cibophobia antara lain brokoli, jamur, keju cottage, dan acar.
Baca juga: Viral Video Seorang Polisi Ketakutan Saat Akan Disuntik, Mengapa Bisa Begitu?