Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Cibophobia, Ketakutan Berlebihan pada Makanan

KOMPAS.com - Manusia membutuhkan asupan makanan sebagai sumber energi dalam tubuh.

Namun, di dunia ini ada beberapa orang yang memiliki ketakutan berlebihan pada makanan atau disebut cibophobia.

Dikutip dari Very Well Mind, penderita cibophobia akan mengalami kecemasan ekstrem di sekitar makanan.

Gejala kecemasan meliputi kegelisahan, kelelahan , ketegangan otot, lekas marah, sulit berkonsentrasi, dan rasa khawatir yang terus-menerus

Orang dengan cibophobia mungkin takut pada satu makanan tertentu atau banyak makanan sekaligus.

Penderita juga memiliki ketakutan di atas rata-rata terhadap penyakit atau tersedak akibat memakan makanan tertentu.

Selain itu, penderita juga mungkin mengasosiasikan makanan dengan pengalaman yang tidak menyenangkan atau traumatis.

Gejala cibophobia

Cibophobia akan sulit dikenali terutama jika seseorang menghindari makanan yang mereka takuti.

Mereka mungkin mengalami gejala serangan panik saat berhadapan dengan makanan.

Gejala tersebut antara lain:

Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk diagnosis fobia spesifik, yakni:

  • Ketakutan itu tidak sebanding dengan bahaya nyata apa pun
  • Ketakutan menyebabkan stres yang signifikan dan gangguan pada kehidupan seseorang
  • Ketakutan dan efeknya telah berlangsung setidaknya selama enam bulan

Jika seseorang menderita cibophobia, mereka akan tahu bahwa respons rasa takut dan perilaku menghindar tidak rasional.

Mereka juga sadar bahwa makanan yang ditakuti tidak akan membahayakan, tetapi tetap saja tidak dapat mengatasi rasa takut itu.

Penyebab cibophobia

Belum diketahui penyebab pasti cibophobia. Namun, para ahli membagi fobia spesifik menjadi dua kategori, yaitu fobia spesifik pengalaman dan fobia spesifik noneksperiensial.

Dengan fobia spesifik pengalaman, seseorang takut akan sesuatu karena pengalaman traumatis.

Seseorang dengan cibophobia mungkin terpaksa makan makanan tertentu atau mereka jatuh sakit setelah makan makanan yang sekarang mereka takuti.

Mereka mungkin juga dikondisikan untuk tidak menyukai makanan tertentu. Misalnya, orang tua mungkin menanamkan rasa takut pada jamur pada mereka.

Dengan cibophobia nonexperiential, seseorang tidak memiliki kontak traumatis dengan makanan yang mereka takuti.

Dalam hal ini, para ahli percaya fobia dapat berkembang sebagai akibat dari genetika dan kimia otak.

Dengan kata lain, biologi membuat orang tertentu lebih rentan mengembangkan fobia.

Ketakutan akan makanan mungkin dimulai dengan rasa tidak nyaman yang berhubungan dengan tekstur makanan, makanan kedaluwarsa, atau kurang matang.

Beberapa makanan umum yang ditakuti oleh penderita cibophobia antara lain brokoli, jamur, keju cottage, dan acar.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/19/080500965/mengenal-cibophobia-ketakutan-berlebihan-pada-makanan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke