KOMPAS.com – Panitia Pemungutan Suara (PPS) adalah panitia yang dibentuk oleh KPU kabupaten atau kota untuk menyelenggarakan pemilihan umum (Pemilu) di tingkat kelurahan atau desa.
PPS dibentuk selambatnya enam bulan sebelum penyelenggaraan Pemilu dan dibubarkan maksimal dua bulan usai pemungutan suara Pemilu.
PPS juga memiliki tugas dan wewenang tertentu dalam menyelenggarakan Pemilu.
Tugas PPS mengacu pada Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2022 tentang Pembentukan dan Tata Kerja Badan Adhoc Penyelenggara Pemilu dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota.
Tugas dari PPS tercantum dalam Pasal 18 peraturan tersebut.
Adapun tugas dari PPS dalam penyelenggaraan Pemilu adalah:
Mengumumkan daftar Pemilih sementara;
Menerima masukan dari masyarakat tentang daftar Pemilih sementara;
Melakukan perbaikan dan mengumumkan hasil perbaikan daftar Pemilih sementara;
Mengumumkan daftar Pemilih tetap dan melaporkan kepada KPU Kabupaten/Kota melalui PPK;
Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemilu di tingkat kelurahan/desa atau yang disebut dengan nama lain yang telah ditetapkan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, dan PPK;
Mengumpulkan hasil penghitungan suara dari seluruh TPS di wilayah kerjanya;
Menyampaikan hasil penghitungan suara seluruh TPS kepada PPK;
Melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu di wilayah kerjanya;
Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu dan/atau yang berkaitan dengan tugas dan wewenang PPS kepada masyarakat;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, dan PPK sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Adapun tugas PPS tersebut dilaksanakan dengan cara:
Menyusun daftar Pemilih tambahan dan menyampaikan kepada KPU Kabupaten/Kota melalui PPK;
Melakukan verifikasi dan rekapitulasi dukungan perseorangan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah;
Melakukan rekapitulasi pengembalian surat pemberitahuan pemungutan suara yang diterima dari KPPS dan menyampaikannya kepada KPU Kabupaten/Kota melalui PPK;
Memastikan ketersediaan perlengkapan pemungutan suara dan perlengkapan lainnya di TPS;
Melaporkan nama anggota KPPS, Pantarlih, dan petugas ketertiban TPS di wilayah kerjanya kepada KPU Kabupaten/Kota melalui PPK;
Membantu PPK dalam proses rekapitulasi hasil penghitungan suara;
Menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran kepada KPU Kabupaten/Kota paling lama 2 (dua) bulan setelah pemungutan suara;
Mengumumkan hasil penghitungan suara dari setiap TPS.
Menetapkan hasil perbaikan daftar Pemilih sementara untuk menjadi daftar Pemilih tetap;
Melaksanakan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, dan PPK sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;
Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam pelaksanaan wewenang tersebut, PPS memiliki sejumlah kewajiban, yakni:
Membantu KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, dan PPK dalam melakukan pemutakhiran data Pemilih, daftar Pemilih sementara, daftar Pemilih hasil perbaikan, dan daftar Pemilih tetap;
Menyampaikan daftar Pemilih kepada PPK;
Menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara setelah penghitungan suara dan setelah kotak suara disegel;
Meneruskan kotak suara dari setiap PPS kepada PPK pada hari yang sama setelah rekapitulasi hasil penghitungan suara dari setiap TPS;
Menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh Panwaslu Kelurahan/Desa;
Membantu PPK dalam menyelenggarakan Pemilu, kecuali dalam hal penghitungan suara;
Melaksanakan kewajiban lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, dan PPK sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;
Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
PPS mendapatkan gaji bulananan dengan besaran yang berbeda tergantung kedudukannya.
Gaji bagi ketua PPS yakni sebesar Rp 1.500.000 per bulannya. Sementara gaji anggota PPS sebesar Rp 1.300.000 per bulannya.
Sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi PPS, yakni:
Warga Negara Indonesia
Berusia paling rendah 17 (tujuh belas) tahun untuk PPK dan PPS
Setia kepada Pancasila sebagai dasar Negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka Tungga Ika, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945
Mempunyai integritas, pribadi yang kuat, jujur dan adil
Tidak menjadi anggota Partai Politik yang dinyatakan dengan surat pernyataan yang sah, atau paling singkat 5 (lima) tahun tidak lagi menjadi anggota partai politik yang dibuktikan dengan surat keterangan dari pengurus partai politik yang bersangkutan
Mampu secara jasmani, rohani, dan bebas dari penyalahgunaan narkotika
Berpendidikan paling rendah sekolah menengah atas atau sederajat
Tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Analisis Gempa M 7 di Wilayah Laut Maluku Siang Inihttps://www.kompas.com/tren/read/2023/01/18/150033265/analisis-gempa-m-7-di-wilayah-laut-maluku-siang-inihttps://asset.kompas.com/crops/OVw4QnAcWatuiLjOpQxr_EKWQps=/0x0:1600x1067/195x98/data/photo/2023/01/18/63c7a4aab6cc5.jpeg