Bagong menuturkan, lagu yang berkonotasi pornografi selalu berpotensi untuk jadi populer.
Hal itu juga yang menurut dia terjadi pada lagu "Mangku Purel".
Namun demikian, ia berpendapat bahwa lagu tersebut tidak akan bertahan lama.
"Lagu mangku purel akan cepat hilang. Ini bagian dari budaya populer yang instan," tandasnya.
Baca juga: Dari BH hingga WC, Singkatan Ini Sering Disebut tapi Tak Tahu Artinya
Dalam unggahan di akun Instagramnya, pencipta lagu "Mangku Purel", Nurbayan, menjelaskan makna lagu tersebut.
Nurbayan menuliskan, lagu "Mangku Purel" yang saat ini sedang viral berisi sejumlah pesan moral.
Di antarnya untuk menghentikan kebiasaan karaoke atau bersinggungan dengan dunia malam, juga untuk lebih memperhatikan keluarga dan masa depan.
"Apa sebenarnya pesan yang ingin disampaikan dalam lagu Mangku Purel? Menjamurnya tempat karaoke yang dilengkapi dengan pemandu lagu atau biasa disebut purel, yang seringkali menimbulkan masalah," tulis Nurbayan.
"Bahkan dari sekedar kenalan, berlanjut menjadi hubungan terlarang yang berakibat fatal. Nah, dari fenomena inilah Mangku Purel menjadi penyampai pesan Molimo pada bagian "madon" atau main perempuan," lanjutnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Dengan mengusung musik dangdut reggae sebagai original versi pertama, lagu "Mangku Purel" dianggap tetap memberikan edukasi kepada masyarakat.
Menurut Nurbayan, terlepas pemilihan judulnya yang vulgar, justru itu yang dijadikan pemicu agar orang tertarik untuk mendengarkan isi liriknya.
"Ditambah dengan musik yang ringan dan enak untuk bergoyang, membuat lagu Mangku Purel semakin cepat melesat," tandasnya.
Kompas.com telah berupaya menghubungi Nurbayan melalui direct message (DM) Instagram, namun hingga berita ini ditayangkan, pesan yang dikirimkan belum mendapatkan balasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.