Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Anak Dinasihati Orangtua Menjawab "Kamu Nanya?", Bikin Warganet Geregetan

Kompas.com - 22/12/2022, 15:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video memperlihatkan seorang anak yang sedang dinasihati oleh orangtua menjawab "Kamu nanya?", bikin warganet geram.

Unggahan video tersebut viral di media sosial pada Selasa (20/12/2022).

Dalam video berdurasi 1 menit 56 detik itu, anak tersebut terus menjawab dan dinilai meremehkan nasihat yang sedang diberikan orangtua dalam video tersebut. 

Melihat tingkah anak tersebut, orangtua itu mengancam akan memasukkan anak tersebut ke pondok pesantren jika tidak menurut.

Hingga Kamis (22/12/2022), video itu sudah ditonton hingga 7,5 juta kali, disukai sebanyak 581.200 kali dan dibagikan 30.600 kali oleh pengguna TikTok lainnya.

Unggahan lainnya di Instagram dapat dilihat di sini.

Respons warganet

Banyak warganet mengomentari video tersebut dan mengaku geram dengan tingkah laku anak tersebut saat dinasihati orangtua. 

"aku ngono Muni "kamu Nanya" langsung ditapuk akuu," komentar salah satu warganet. 

"aku kok greget ndlk e," ujar warganet lainnya. 

"greget pondok ne AE mbakkkkkkkkkkkkkkkk aku la dadi mamak e bedo cerito mbak mbak," tulis komentar lain. 

"Anak tu peniru ulung. Anak lebih suka di beri contoh dari pada di nasehati," ungkap salah satu warganet. 

Lalu, bagaimana tanggapan psikolog anak mengenai hal ini?

Baca juga: Viral, Video Argentina Resmi Cetak Uang Baru Bergambar Lionel Messi, Benarkah?


Tanggapan psikolog anak

Menanggapi video tersebut, psikolog anak Rose Mini mengatakan bahwa anak yang bersikap sulit untuk diajak bicara tidak terjadi begitu saja.

Menurut psikolog yang disapa Bunda Rommy, tingkah laku anak tersebut biasanya terbentuk dari pola yang sudah diberikan oleh orangtua itu sendiri.

"Jadi, kadang-kadang kita lupa bahwa kita juga harus mendengarkan anak, dan pada titik tertentu anak pasti akan mendengarkan kita, padahal kita sebagai orangtua juga harus mendengarkan anak," ujar Rommy saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/12/2022).

Ia mengatakan, jika orangtua memberikan teguran dan sebagainya, sebelumnya harus paham terlebih dulu apa yang membuat anak melakukan hal tersebut.

Kemudian, orangtua bisa memberikan informasi yang baik tanpa memukul dan tanpa memberi hukuman, sehingga tindakan ini membentuk pola baik.

Dampaknya, anak bisa diajak berbicara dengan orangtua tanpa perlu menggunakan kekerasan atau menyakiti anak.

Baca juga: Ramai soal Kasus Ayah Hajar Anak di Jaksel, Mengapa Bisa Terjadi?

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com