KOMPAS.com - Pemerintah akan menguji coba pembelian liquefied petroleum gas (elpiji) 3 kg dengan MyPertamina mulai 2023.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Dirjen Migas Kementerian ESDM) Tutuka Ariadji saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (12/12/2022).
Tutuka mengatakan, saat ini uji coba pembelian elpiji 3 kg dengan MyPertamina sudah dilakukan di beberapa daerah.
"Tapi tahun depan akan full-kan registrasinya di seluruh Indonesia," ujar Tutuka, dikutip Kompas.com, Senin (12/12/2022).
Menurut Tutuka, pemerintah tengah memanfaatkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) untuk mendorong distribusi tepat sasaran.
Baca juga: Ramai Beli Elpiji 3 Kg Pakai MyPertamina, Mulai Kapan? Ini Kata Pertamina
Lalu, bagaimana cara membeli elpiji 3 kg dengan MyPertamina?
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, pihaknya saat ini tengah menyinkronkan data P3KE dengan data pembeli elpiji 3 kg.
"Data P3KE akan diinput dalam web based Subsidi Tepat (MyPertamina)," ujar Irto saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (17/12/2022).
Kendati demikian, masyarakat tak perlu mengunduh aplikasi MyPertamina maupun QR code seperti pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Melainkan, hanya perlu membeli elpiji 3 kg seperti biasa dengan menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP).
Baca juga: Dampak Kenaikan Harga Gas Nonsubsidi dan Ancaman Kelangkaan Gas Melon
Irto menjelaskan, bagi masyarakat yang sudah masuk database P3KE dapat langsung melakukan pembelian.
"Bagi yang datanya belum masuk, maka data yang bersangkutan akan di-update dan langsung bisa beli seperti biasa," lanjut dia.
Dia menambahkan, pembelian elpiji 3 kg dengan pendataan seperti ini sebenarnya sudah berjalan.
Namun selama ini, pencatatan dilakukan secara manual dengan log book di masing-masing pangkalan.
Baca juga: Cara Menggunakan MyPertamina untuk Beli Pertalite dan Solar di SPBU
Adapun saat ini, uji coba masih bertahap di lima kecamatan yang tersebar di Tangerang, Batam, Semarang, dan Mataram.
"Saat ini kita baru melakukan uji coba di sekitar 5 kecamatan, tahun depan akan kita roll out secara bertahap," kata dia.