Tetap di peron dan jangan pernah pergi ke trek. Ikuti instruksi dari staf stasiun setelah goncangan berhenti.
Baca juga: KAI Sediakan Fasilitas Shower Room dan Locker di Stasiun, Gratis atau Sewa?
Hati-hati terhadap barang-barang yang berserakan di lantai.
Gunakan keranjang, belanja, tas, atau barang lain untuk melindungi diri.
Di fasilitas tempat banyak orang berkumpul seperti teater, aula, dan stadion, jangan terburu-buru menuju pintu keluar atau tangga darurat.
Dengarkan sistem alamat publik dan ikuti instruksi yang diberikan oleh staf.
Semakin tinggi lantai, semakin kuat getarannya.
Jika Anda adalah pengunjung di dalam gedung, tetaplah berada di area publik seperti aula lift, berjongkok di dekat tanah, dan dengarkan instruksi.
Baca juga: 4 Hal yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Gempa di Gedung Tinggi, Apa Saja?
Jika Anda berada di dalam lift dan merasakan gempa bumi, tekan tombol untuk setiap lantai dan turun di lantai tempat lift berhenti.
Jika Anda terjebak, gunakan tombol interkom untuk meminta bantuan.
Karena ada bahaya terkubur tanah longsor di daerah pegunungan, sebaiknya segera menjauh dari lereng dan tebing.
Perlu diketahui juga bahwa peristiwa seperti gempa susulan dan curah hujan meningkatkan risiko bencana sedimen.
Pada awalnya, tsunami besar dapat mencapai garis pantai dalam hitungan menit.
Panggil orang-orang di sekitar Anda dan segera pindah ke tempat yang lebih tinggi.
Jika tidak ada tempat yang lebih tinggi di area tersebut, evakuasi ke lokasi seperti menara.
Baca juga: Erupsi Gunung Semeru, Peringatan Tsunami Jepang, dan Penjelasan BMKG
Antisipasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.