BELAKANGAN ini kita banyak mendengar tentang akan berpindahnya ibu kota negara (IKN) Republik Indonesia ke Kalimantan.
Sayangnya adalah sampai sekarang ini belum tersiar ke masyarakat umum tentang konsep dari sistem perhubungan udara nasional yang mapan dalam mendukung keberadaan ibu kota baru. Sebuah konsep yang sangat dibutuhkan bagi lancarnya mekanisme dukungan logistik demi terselenggaranya administrasi pemerintahan dari sebuah negara besar, luas, dan berbentuk kepulauan serta berpenduduk banyak sekali.
Sejatinya, sistem perhubungan udara nasional di Indonesia memang belum memperoleh perhatian yang memadai. Padahal perhubungan udara adalah “nyawa” dari sebuah negara seperti Indonesia.
Baca juga: Sistem Pertahanan Udara Ibu Kota Negara
Perhubungan udara adalah mesin ampuh penggerak perekonomian nasional. Indonesia, saat dahulu masih sebagai Hindia Belanda, telah menjadi “sapi perahan” yang efektif dan sangat diandalkan oleh Belanda berkat terselenggaranya sebuah sistem perhubungan udara dan perhubungan laut yang sangat canggih untuk ukuran ketika itu.
Sebagai sebuah negara yang terletak pada posisi strategis, berbentuk kepulauan terbesar di dunia, berpenduduk banyak, dan memiliki kekayaan alam melimpah, Nusantara ketika itu mengundang banyak negara kolonial untuk menguasainya.
Penguasaan yang efektif untuk memperoleh keuntungan besar dalam penerimaan negara adalah sektor perhubungan udara, di samping tentu saja perhubungan laut.
Dewasa ini sistem perhubungan udara nasional masih belum memperoleh perhatian yang cukup. Belum ada sebuah konsep yang utuh dari sebuah jejaring perhubungan udara nasional.
Perhubungan udara pada hakikatnya adalah sumber penerimaan keuangan negara yang sangat dapat diandalkan. Setidaknya, sebagai sumber daya alam maka wilayah udara Indonesia harus dikuasai negara dan diperuntukkan bagi kesejahteraan masyarakat luas.
Negara Indonesia setidaknya harus memiliki maskapai penerbangan berskala nasional yang menghubungkan kota kota besar di dalam dan di luar negeri. Maskapai penerbangan perintis yang menghubungkan kota-kota terpencil di pedalaman dan wilayah perbatasan negara.
Maskapai penerbangan carter untuk melayani kegiatan investor asing beroperasi di dalam negeri dan sebuah maskapai kargo untuk distribusi kebutuhan pokok nasional dengan target “satu harga” di seluruh Indonesia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.