Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ACAB dan 1312 Ramai Disebut sejak Tragedi Kanjuruhan, Apa Artinya?

Kompas.com - 05/10/2022, 10:35 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Dari Inggris ke seluruh dunia

Asal-usul istilah ACAB tidak diketahui secara pasti. Namun, seperti dilansir QC, kode ini dipercaya muncul di Inggris pada paruh pertama abad ke-20.

Selain itu, frasa "All Corps are Bastards" disebut pertama kali digunakan oleh pekerja yang mogok pada 1940-an.

Adapun menurut versi berbeda, akronim ini pertama kali muncul di depan umum saat seorang jurnalis Newscastle, Eric Partridge, menghabiskan malam di penjara pada 1977.

Masih dari Spec Ops Magazine, Eric Partridge mendokumentasikan ACAB di dinding penjara.

Baca juga: Pidana Penjara Seumur Hidup, Berapa Lama?

Ia kemudian menuliskan dalam buku The Dictionary of Catchphrases, dan menyebut bahwa akronim ACAB sudah ada sejak awal 1970-an.

Kendati demikian, Partridge mengaku mendengar arti dari ungkapan itu pada sebuah lagu 1920-an.

"Saya akan menyanyikan sebuah lagu untuk Anda, itu tidak terlalu lama: semua tembaga adalah bajingan (all coppers are bastards)."

Menurut dia, frasa itu telah ada sejak abad ke-20 dan digunakan oleh para penjahat.

Sejak itu, ACAB menjadi singkatan untuk "Semua Polisi adalah Bajingan".

Baca juga: Bagaimana Aturan Penggunaan Gas Air Mata oleh Polisi?

Tak hanya di Inggris, ACAB dan 1312 juga menghiasi protes terhadap polisi hampir di seluruh dunia.

Misalnya pada pertengahan 2020, masyarakat Amerika Serikat ramai menyerukan frasa ini usai insiden kematian seorang pria kulit berwarna, George Floyd.

Dilansir dari Kompas.com, kemarahan publik terhadap kepolisian mencuat setelah video yang memperlihatkan momen leher Floyd ditindih oleh Derek Chauvin, polisi berkulit putih, viral di media sosial.

Kala itu, publik marah lantaran Chauvin menindih Floyd selama hampir sembilan menit, sebelum meninggal dunia.

Selama aksi unjuk rasa itu, slogan ACAB dan 1312 bertebaran di mana-mana, termasuk media sosial.

Baca juga: Viral, Foto Polisi Tidur dari Karet Ban, Sekrupnya Dikhawatirkan Mencoblos Ban, Bagaimana Aturannya?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 5 Tragedi Terkelam dalam Sejarah Sepak Bola

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Sepanjang Mei, Ada 4 Aturan Baru Pemerintah yang Tuai Kegaduhan Publik

Sepanjang Mei, Ada 4 Aturan Baru Pemerintah yang Tuai Kegaduhan Publik

Tren
Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Tempat Parkir Yerusalem

Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Tempat Parkir Yerusalem

Tren
Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Tren
Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

Tren
7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

Tren
Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Tren
Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Tren
Mempelajari Bahasa Paus

Mempelajari Bahasa Paus

Tren
7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com