Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopi Panas Vs Es Kopi, Mana yang Lebih Menyehatkan Tubuh?

Kompas.com - 29/09/2022, 14:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kopi panas memang cocok untuk mengawali aktivitas di pagi hari.

Namun pada kondisi tertentu, sejumlah orang memilih untuk meminum es kopi dibandingkan kopi panas.

Misalnya, di siang hari yang panas, beberapa orang cenderung memesan es kopi untuk mengatasi kantuk dan dahaga.

Lantas, apakah ada perbedaan manfaat kesehatan antara mengonsumsi kopi panas dan es kopi?

Dikutip dari Huffpost, ahli jantung dari Memorian Hermann di Sugar Land, Texas, Dr Majdid Basit mengatakan, tidak banyak penelitian tentang subjek ini.

Akan tetapi ia mencatat satu perbedaan, yaitu kopi panas telah terbukti memiliki jumlah antioksidan yang lebih tinggi daripada kopi dingin.

"Ini mungkin menawarkan manfaat kesehatan, tapi perlu dilakukan penelitian lebih lanjut," kata Dr Majid.

Baca juga: 7 Tanda Kebanyakan Minum Kopi, Apa Saja?

Sebuah studi pada 2018 di Scientific Reports membuktikan hal itu.

Peneliti dari Thomas Jefferson University menemukan bahwa kopi panas memiliki kadar antioksidan lebih tinggi yang dapat mencegah atau memperlambat kerusakan sel, dibandingkan dengan minuman kopi dingin.

Takaran kafein

Takaran kafein dalam segelas kopi yang diseduh sangat bervariasi. Tergantung pada berbagai faktor, termasuk biji yang digunakan.

Meskipun sebuah studi pada 2020 oleh American Chemical Society menemukan metode pembuatan bir panas menghasilkan kadar kafein yang sedikit lebih tinggi daripada metode minuman dingin, namun penting untuk dicatat, perbedaannya tidak cukup besar untuk mengatasi variabel yang disebutkan di atas.

Jadi secara umum, Anda akan mendapatkan dosis kafein yang padat, baik ketika minum kopi panas atau dingin.

"Kafein memiliki efek positif dan negatif pada tubuh. Ini meningkatkan kewaspadaan otak dan tingkat energi umum, tetapi juga akan meningkatkan asam di perut yang menyebabkan sakit perut pada beberapa orang," jelas dia.

Baca juga: Sarapan Dulu atau Minum Kopi Dulu, Mana yang Lebih Baik?

Es kopi blender. Dok. Shutterstock/AppleZoomZoom Es kopi blender.

Ahli jantung juga menyebutkan adanya peningkatan buang air kecil, tekanan darah dan detak jantung, bersama dengan penurunan kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium, yang dapat menyebabkan kepadatan tulang yang lebih rendah.

Secara keseluruhan, penelitian belum mengungkapkan perbedaan besar dalam bagaimana tubuh manusia bereaksi terhadap dua sajian kopi ini, yaitu kopi panas dan es kopi.

Meski begitu, menurut sebuah studi tahun 2017 oleh University of Colorado, minum kopi setiap minggu dapat membantu mengurangi kemungkinan seseorang terkena serangan jantung sebanyak 7 persen.

Serangkaian tiga studi tahun 2022 yang dipresentasikan pada Sesi Ilmiah Tahunan ke-71 American College of Cardiology juga mendukung kesimpulan bahwa kopi baik untuk kesehatan jantung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com